-->

PNS Diganti Robot, Ilusi Kemajuan Bangsa

Oleh: Irni Irhamnia

Hari ini memiliki pekerjaan yang menghasilkan dirasa begitu sulit bagi banyak orang terlebih sejak pandemi terjadi. Bahkan tidak sedikit yang sudah memiliki pekerjaan tetap pun pada akhirnya di PHK. Kini, mereka yang memiliki pekerjaan dengan menjadi PNS sepertinya akan mengalami hal serupa PHK sebagai akibat dari sebuah rencana yang diwacanakan sejak beberapa waktu lalu. Dimana para PNS ini akan dikurangi jumlahnya sebab akan digantikan kinerjanya oleh robot kecerdasan (artificial intelligence). Apakah dengan penggantian tenaga manusia oleh robot merupakan sebuah kemajuan?


Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti pun turut mengomentari wacana ini. Menurutnya, kualitas SDM PNS harus ditingkatkan. "Sudah saatnya PNS direstrukturisasi, Perbankan telah melakukan. Tiap  departement bisa potong 30% pegawainya dlm 2 thn & bertahap rekrut baru 10% yg cumlaude/top class, lakukan 2 thn sekali. Thn ke 3 lakukan hal yg sama; Dlm 6 thn PNS ada sisa 40% jumlah PNS & 30% yg hebat," tulis Susi di Twitter pada 22 November 2021. (indozone.id)


Nyatanya, tanpa keberadaan robot kecerdasan pun, jumlah pengangguran selalu meningkat setiap tahunnya. Otomatis jumlah orang  miskin pun bertambah. Apalah lagi jika banyak PNS yang digantikan oleh robot, sudah pasti angka pengangguran akan bertambah. Per Agustus 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 9,1 juta orang. (indozone.id)


Jika peran robot menggantikan manusia dalam posisi PNS, akankah menjadikan kondisi lebih baik dan tanpa masalah ke depannya? Sesungguhnya sangat disangsikan, sebab justru dipastikan makin banyak persoalan baru muncul karena pemerintah mengambil kebijakan dengan bersandar pada trend Global dan ingin dinilai modern. Dan modern bukanlah melulu soal kecanggihan teknologi yang berujung otomatisasi dalam bidang administrasi dan kemudian membuat manusia seolah tak berfungsi. Disinilah akan muncul banyak masalah sebab akan semakin banyak hajat hidup manusia yang sulit tercapai sebab menjadi pengangguran. Sehingga semakin sulitlah mencapai kesejahteraan hidup. Sementara penguasa juga tidak memberikan solusi lain bagi PNS yang nantinya akan digantikan kinerjanya dengan robot itu. Inilah ilusi sistem kapitalisme yang mengagungkan nilai materi tanpa menimbang efek samping terhadap manusianya apalah lagi solusi bagi mereka yang dipastikan jadi pengangguran. Seolah kecanggihan robot yang menggantikan peran manusia adalah sebuah prestasi majunya sebuah negara, padahal sejatinya akan semakin meningkatkan kesulitan hidup sebab meningkatnya pengangguran.


Sehingga bisa dikatakan bahwa kemajuan bangsa semestinya tidak diukur dengan sekedar pencapaian fisik dan kemajuan teknologi yang digunakan semata. Manusianya lah yang semestinya dimajukan pemikirannya, dikembangkan kemampuannya dan ditempatkan pada bidang yang memang dikuasainya dengan tetap menanamkan dan memperkuat keimanannya, bagi seorang muslim, agar dalam setiap perannya senantiasa mengarah pada ketaatan terhadap syara. Namun hal itu tidak akan pernah terwujud jika kapitalisme tetap menguasai pemikiran setiap manusia terutama penguasa. Maka hanya dengan menggunakan pemikiran Islam saja kemajuan hakiki akan dicapai. Bahkan dalam hal mengurus negara dengan segala perangkatnya, sekalipun dengan teknologi yang maju berupa kecanggihan digital, tanpa mengesampingkan aspek kemanusiaan. Hingga tercapai tujuan bernegara yaitu menyejahterakan setiap individu, terciptanya ketenangan, stabilitas dan meninggikan peradaban. Hanya saja, hal itu akan terwujud dalam institusi negara yang menjadikan Islam sebagai sumber hukum kehidupan manusia. Dimana teknologi akan dijadikan perangkat yang memudahkan kaum muslimin bahkan memudahkan dakwah untuk menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Institusi ini adalah khilafah islamiyah yang sesuai dengan manhaj kenabian. Maka sebagai seorang muslim yang yakin akan kesempurnaan Islam, sudah seharusnya mengambil bagian untuk memperjuangkan penerapan syariah Islam demi terwujudnya negara khilafah Islamiyah.

Wallahua’lam