-->

Muliakan Ibumu Niscaya Syurga Menantimu

Oleh : Naila Rizqi Salsabila

Penamabda.com - Disuruh Beli Barang di Toko yang Berjarak 29 Km dari Rumah, Lansia Ini Dibuang sang Anak Usai 3 Jam Menunggu Tak Kunjung Dijemput. (Sosok.id, selasa, 22/10/2019). Astaghfirullah, tega betul anaknya itu. Padahal karena Ibu kita semua bisa berada didunia ini. Ibu yang melahirkan kita dengan susah payahnya, ibu yang telah mengurus, dan mendidik kita hingga kita dewasa, serta banyak lagi jasanya yang tak akan bisa kita bayarkan hanya dengan harta ataupun kekayaan, kita hanya bisa berterima kasih padanya dan membuatnya bahagia.

Dalam Isam, kedudukan ibu itu lebih tinggi dari kedudukan Ayah. Oleh sebab itu kita harus menghormati Ibu kita, hukum seorang anak menghormati Ibu itu wajib. Jadi kita sebagai seorang anak harus menghormati dan memuliakannya. Nabi Muhammad SAW. bersabda

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah).

Seperti yg dikatakan pada hadits diatas bahwasanya seorang Ibu itu lebih mulia 3x lipat dibanding seorang ayah. Oleh karena itu, cara memuliakannya dengan menghormati dan memuliakannyapun harus 3x lipat besarnya dibanding ayah. 
Seorang anak yang berbakti pada kedua orang tuanya terutama pada ibunya, maka Allah akan memberikan imbalan berupa syurga kepadanya. Karena syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu,seperti sabda Nabi saw. :

  أنه جاء النبي صلى الله عليه وآله وسلم فقال: يا رسول الله، أردت أن أغزو، وجئت أستشيرك فقال: «هل لك
 من أم؟» قال: نعم، قال: «فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا»

Bahwasannya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Nabi saw. bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?”, “Iya” “Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR. Ibnu Majjah)

Oleh karena itu, agar kita dapat meraih surga-Nya hendaklah kita berbakti kepada Ibu kita, karena sesungguhnya surga terletak dibawah telapak kakinya. Semoga kita termasuk sebagai hamba beriman yang selalu berbakti pada orangtua terutama pada ibu, Aaamiiinn. 

Wallahu a’lam bis Shawab