-->

Idul Adha, Saatnya Melatih Anak Berkorban Karena Allah SWT

Oleh: Najah Ummu Salamah

Penamabda.com - Menjadi seorang muslim berarti menjadi hamba Allah SWT yang siap berkorban. Karena sejatinya hidup di dunia hanyalah sementara. Semua kepayahan atas pengorbanan di jalan Allah SWT adalah bekal kehidupan yang lebih lama di akhirat sana. Seperti pengorbanan nabi Ibrahim alaihi salam dan keluarganya. Betapa mulia keluarga beliau. Pengorbanan tidak hanya ditampilkan oleh sosok Nabi Allah tersebut. Namun kita juga melihatnya pada istri beliau ibunda Sarah dan ibunda Hajar. Serta kedua putra beliau, Nabi Ismail dan Nabi Ishak.

Kisah pengorbanan terbesar yang pernah dilakukan keluarga Nabi Ibrahim adalah saat beliau diperintahkan Allah SWT menyembelih putranya sendiri yaitu Nabi Ismail As. Hal ini sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur’an:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّى أَرَى فِى المَنَامِ أَنِّى أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُونِى إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ *

”Tatkala Isma’il anaknya Nabi Ibrahim itu mendekati remaja sanggup usaha bersama ayahnya. Nabi Ibrahim berkata:“Hai anakku sesungguhnya aku bermimpi seakan-akan menyem-belihmu. Pertimbangkanlah, bagaimana pendapat mu?” Isma’il menjawab: “Hai ayahku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah akan engkau lihat bahwa aku termasuk orang yang sabar.” (QS. 37:102)

Pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim adalah pengorbanan cinta semata karena Allah SWT. Meletakkan kecintaan kepada Allah SWT di atas kecintaan kepada dunia. Karena sejatinya kecintaan kepada Allah SWT  meniscayakan pengorbanan. Melahirkan ketawakalan. Mencukupkan Allah SWT sebagai penolong terbaik atas segala kesulitan. Karena sesungguhnya segala kesulitan dan kemudahan berasal dari Allah SWT. Dan Jannah adalah hadiah indah yang dijanjikanNya. Allah SWT dalam firmanNya:

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka, dengan memberikan surga untuk mereka” (QS. At Taubah: 111).

Sudah selayaknya keluarga muslim saat ini menjadikan keluarga Nabi Ibrahim sebagai sosok panutan dalam pengorbanan di jalan Allah SWT. Mencetak generasi sholih-sholihah. Generasi yang siap berkorban di jalan Islam. Memberikan potensi terbaiknya untuk kebangkitan Islam Kaffah.

Melatih Anak Agar Siap Berkorban

Membentuk jiwa yang gemar berkorban tidaklah mudah. Oleh karena itu penting bagi keluarga muslim melatih dan membiasakan sikap berkorban sejak anak usia dini.

Banyak hal yang bisa dilakukan Orangtua dalam hal ini. Beberapa diantaranya:

Pertama, Orangtua sebagai figur panutan pertama anak. Harus menampilkan pengorbanan terbaiknya untuk Islam. Memberikan panutan dalam pola pikir dan pola sikap berkorban di jalan Allah SWT. Mentaati segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Meskipun banyak ujian, halangan dan rintangan menerpa. Orangtua harus tetap Istiqomah.

Kedua, membacakan kisah-kisah inspiratif tentang pengorbanan para Nabi dan Rosul dalam mengemban Risalah. Serta tokoh-tokoh pahlawan Islam yang berkorban harta, tenaga, pikiran bahkan Nyawa. Banyak sosok-sosok syuhada yang berjuang hingga syahid di Medan perang.

Ketiga, mengajak anak berbagi, menyisihkan sebagian uang sakunya untuk fakir miskin. Baik berupa zakat fitrah dan zakat mal, atau infaq, sedekah dan hewan qurban. Hal ini penting agar anak merasakan pengorbanan harta karena Lillah.

Keempat, melibatkan anak-anak dalam kegiatan sholat berjamaah. Baik sholat di rumah ataupun di masjid dan mushola dekat rumah. Hal ini penting dilakukan untuk membiasakan anak disiplin. Belajar sholat tepat waktu berarti melatih mengorbankan sedikit waktu bermain dan bersenang-senang mereka.

Kelima, mengajak anak bersilah ukhuwah dan mengikuti kegiatan majlis ilmu. Agar anak mendapat keberkahan dari kesabaran mereka dalam forum kajian. Mengorbankan zona nyaman mereka dalam rumah.

Keenam, saat anak menginjak usia tujuh tahun. Anak bisa berlatih puasa. Sesuai dengan kadar kemampuan mereka. Puasa sangat efektif melatih anak berkorban menahan keinginan makan dan minum karena Allah SWT.

Demikian banyak hal yang bisa Orangtua lalukan untuk melatih anak berkorban. Pengorbanan dalam ketaatan kepada Allah dan RosulNya serta menjauhi larangannya. Karena sejatinya Allah SWT hanya akan menilai seseorang dari kadar pengorbanan di jalan Islam.

Anak-anak yang memiliki jiwa berkorban akan menjadikan mereka tumbuh menjadi pribadi pejuang bukan pecundang. Generasi yang siap memberikan pengorbanan tertinggi. Mengesampingkan kenikmatan duniawi. Generasi Sholih yang akan berkorban menegakkan Islam Kaffah dalam naungan Khilafah. 

Wallahu a'lam bi ash-showab