-->

MULIANYA ADAB, CERMINAN KUALITAS ILMU

Oleh : Aya ummu Najwa

Penamabda.com - Waktu telah menyaksikan, betapa tidak akan pernah seseorang mencapai puncak keilmuan jika belum memiliki adab yang baik. Sejarah membuktikan,  tidak seorang pun dari para Nabi dan Rasul yang memiliki akhlak  buruk,  sedang mereka adalah yang paling berkualitas keilmuannya dan yang paling banyak amal kebaikannya.

Orang - orang  terdekat para Nabi dan  Rasul adalah orang - orang yang beradab mulia, baik akhlak maupun tingkah lakunya. Begitupun orang -orang yang mengikuti jejak mereka. Karena mereka mendapatkan dari perbuatan dan ucapan para Nabi dan Rasul ilmu pengetahuan dan ilmu syariat. Dan dari mereka lahirlah generasi yang beradab.

Mulianya adab dan tingginya ilmu, akan melahirkan keimanan, keberanian dan keteguhan. Keimanan akan ada pada diri seseorang ketika dia melaksanakan apa yang ia sampaikan. Yaitu ucapannya tidak bertentangan dengan apa yang dilakukannya.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ) (كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ)

Hai orang - orang yang beriman, mengapa kau mengatakan sesuatu yang tidak kau kerjakan. Sangatlah dibenci Allah jika kamu mengatakan apa - apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. As Shaff : 2-3)

Orang yang berilmu sudah sewajarnya memiliki adab yang mulia. Kemudian dengan adab yang dimilikinya itu akan menghantarkannya pada puncak ilmu. dan keimanan. Sebagaimana yang telah dicapai oleh sahabat  Abu Bakar As Shidiq yang mendapat sanjungan dari Allah karena derajat keilmuannya. Juga Umar bin Al Khatab dan para sahabat senior lainnya.

Dan sebaliknya, orang yang belum mempunyai adab yang baik, tidak akan dapat merasakan puncaknya ilmu, keimanan dan juga keberanian. Karena ia akan sulit diatur dan mempunyai karakter sombong. Seperti halnya iblis yang diusir oleh Allah dari syurga karena sifat sombongnya. Karena itulah sifat sombong tidak mau menerima nasihat adalah keseberangan dari dari adab yang mulia, ilmu, dan hidayah, bahkan ia adalah pokok dari adab yang buruk.

Ilmu hanya akan dikecap oleh lisan - lisan yang jujur atas keimanannya. Yang tidak akan menjual agamanya demi setitik kenikmatan dunia. Yang senantiasa menapaki jalan para nabi,yang tidak takut akan celaan dan ancaman para musuhnya.

Sombong, adalah salah satu penyebab tergelincirnya seseorang ke dalam siksa neraka. Sebagaimana iblis telah dilaknat oleh Allah dan akan dimasukkannya ke dalam neraka dikarenakan kesombongannya menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam.

Iblis mempunyai sikap suka menentang syariat Allah, bahkan mengkritisi aturan Allah yang tidak sesuai dengan nafsunya. Hal ini pun banyak kita jumpai di zaman sekarang ini. Aturan Allah ditentang, bahkan ditinggalkan. Sedang hukum buatan manusia lebih dicintai. 

(إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى ۙ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ)

Sesungguhnya orang - orang yang berbalik setelah mendapat petunjuk yang jelas bagi mereka ( Al Quran ), syetanlah yang akan mengelabui mereka dan memanjangkan angan - angan mereka. (QS. Muhammad : 25)

Dalam kitab Fathul Bari juga dikatakan bahwa ketika seseorang tauhidnya baik maka adabnya terhadap sesamanya pasti akan baik. Karena prilaku seseorang terhadap sesamanya adalah cerminan adabnya terhadap Rabbnya.

Dia akan memperlakukan saudaranya dengan adab yang paling mulia. Menghargainya, tidak merendahkannya dan tidak mencelanya.
Termasuk adab yang baik adalah mau mendengarkan nasihat,  karena sebagai manusia tentu kita bukanlah mahluk yang sempurna. 

Bahwa manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahluk sosial, maka sudah sewajarnya dia bergaul dan bersosialisasi dengan sesamanya. Dan sebagai seorang mukmin maka sudah seharusnya adab dan tingkah laku yang terbaiklah yang harus ditunjukkannya. Adab adalah cerminan kualitas ilmu seseorang, sudah seharusnya seorang mukmin senantiasa menuntut ilmu syar'i dan ilmu yang lainnya, di samping dia terus memperbaiki akhlak dan tingkahlakunya.

Maka janji Allah dalam Quran surah Al Mujadalah akan dapat kita raih :

ْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ 

..Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang - orang yang beriman dan orang - orang yang diberi ilmu beberapa derajat..(QS. Al Mujadalah : 11)

wallahu a'lam