-->

KEMENANGAN ITU TELAH NAMPAK

Oleh : Aya Ummu Najwa

Penamabda.com - Takbir telah berkumandang menandakan satu Syawal telah datang. Umat Islam dengan suka cita merayakan hari raya. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan untuk kita menjalani Ramadan mulia di tengah-tengah pandemi yang melanda, dan berlomba-lomba untuk menggapai kemenangan, menjadi manusia yang bertaqwa. Ramadhan ini tentunya sangat berbeda dan istimewa, maka kemenangannya pun terasa luar biasa.

Benar, umat Islam memang telah memenangkan ujian selama Ramadhan, berupa ujian menahan haus dan lapar, hawa nafsu syahwat, dan hal-hal yang terlarang bagi orang yang berpuasa, dan kini tengah merayakan kemenangan dengan datangnya hati rayap idul Fitri, tetapi, kemenangan umat ini sejatinya masih belum lengkap sepenuhnya, umat masih belum merasakan kondisi sebagai umat yang merdeka, yang berdaulat dan bebas menjalankan syariat agamanya.

Bagaimana tidak? Dari hari ke hari gelapnya kedzaliman terasa begitu pekat, bagaikan serpihan malam yang gelap. Kerusakan Demi kerusakan mulai muncul satu per satu. Dari penguasa yang anti syariah yang menghasilkan kebijakan - kebijakan yang menjauhkan umat dari agamanya. Berbagai RUU digodok demi mengebiri syiar Islam, peraturan suara adzan, peraturan pakaian ASN wanita, juga Isu - isu masjid radikal, pengkriminalisasian ulama, juga memusuhi Khilafah sebagai ajaran Islam, bukti bahwa penyelenggara negeri ini anti Islam.

Penguasa yang neolib, yang memberlakukan kebijakan yang mencekik rakyatnya. Kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan BBM, kedzaliman BPJS, pun jalan tol yang berbayar mahal, adalah bukti bahwa penguasa ini bukan melayani tapi memalaki rakyatnya. Juga wakil  - wakil rakyat yang melahirkan  undang - undang yang bobrok. Menjadi akar berbagai kerusakan yang melanda negeri ini. Legalnya prilaku liwath dan zina, seks bebas, prostitusi dan aborsi. Merajalelanya riba, adalah hasil diberlakukannya sistem demokrasi yang rusak dan merusak. 

Akan tetapi, di satu sisi cahaya Islam yang terang mulai dirindu dan membangkitkan harapan umat. Cahaya itu kian benderang, ketika umat telah menyadari kerusakan dan kehinaan disebabkan berhukum selain Islam. Umat mulai menyadari pentingnya kembali kepada aturan Allah. Umat mulai bosan dan jengah dengan aturan manusia yang menyengsarakan.

Umat mulai tersadar, bahwa betapa sekarang ini hukum Islam banyak ditinggalkan bahkan dimusuhi dan dilecehkan. Maka yang terjadi adalah kerusakan yang merajalela, bencana yang melanda dikarenakan prilaku manusia yang durhaka kepada Allah. Gempa bumi, tanah longsor, juga tsunami dan banjir, ditambah pandemi yang melanda, seolah menjadi tanda bahwa kita telah jauh dari keridhoan Allah.

Sungguh, umat merindukan kehidupan yang damai dalam kerahmatan. Maka hanya Islam dengan sistem pemerintahannya yang uniklah solusinya. Sesungguhnya Umat Islam adalah umat terbaik sejak diciptakan maka akan menjadi yang terbaik sesuai fitrahnya dengan Islam. Dan sesungguhnya penerapan Islam secara kaafah dengan Khilafahnya hanya menunggu waktu saja, Khilafah Akan dicintai sebagaimana umat mencintai panji tauhid pada waktunya.

Maka kemenangan Islam tak akan bisa dibendung dengan hoax atau persekusi, tak akan mampu dihadang oleh jeruji maupun tangan-tangan besi, atau apapun jua. Karena sudah menjadi sunnatullah ketika kerusakan merajalela maka sudah saatnya cahaya Islam menyinari dunia.

Karena kemenangan itu telah nampak, 
Maka wahai para pejuang seriusilah peranmu memperjuangkannya. Bersungguh-sungguhlah dengan melayakkan diri menyambut pertolongan Allah.

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡـٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Surat An-Nur, Ayat 55)

Wallahu a'lam