-->

STAF Khusus Presiden Surati Camat Se-Indonesia agar Kerja Sama dengan Perusahaan Pribadi Lawan Corona

Beredar surat berkop Sekretariat Kabinet dikirim ke camat di seluruh Indonesia terkait penanganan Virus Corona atau Covid-19. Di bagian bawah surat itu diteken seseorang bernama Andi Taufan Garuda Putra, tertulis sebagai Staf Khusus Presiden RI. - repro dari cuitan @na_dirs

JAKARTA-- Beredar surat Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang ditujukan ke para camat di seluruh Indonesia untuk penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Surat stafsus tersebut diteken nama Andi Taufan Garuda Putra dan tertulis sebagai Staf Khusus Presiden RI.

Surat dengan perihal Kerja Sama sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19 tertanggal 1 April 2020 itu menggunakan kops Sekretariat Kabinet.

Beredarnya surat Staf Khusus Presiden ke camat se-Indonesia itu langsung menjadi viral di dunia media sosial dan menjadi pemberitaan di media arus utama (mainstream).

Berita-berita itu kemudian dibagikan kembali oleh sejumlah tokoh melalui akun twitter atau media sosial dan dilengkapi dengan sejumlah komentar.

Mantan Menko Perekonomian Presiden Jokowi, Rizal Ramli, menulis komentar yang sangat pedas.

Menurut RIzal Ramli, staf khusus Presiden tersebut masih muda tetapi tidak mempunyai etika dan telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan.  

"Stafsus muda2 sudah abusive, tidak tahu malu ! Tidak punya etika, ndak ngerti bahwa” conflict of interest” itu tidak boleh. Payah abis. Belajar dari siapa ya ?" tulis Rizal Ramli di akun twitternya, Selasa (14/4/2020) sekitar 1 jam lalu.

Dia menyebut, di Indonesia ada 7.094 kecamatan dan ini yang akan diajak kerja sama dengan perusahaan milik Staf Khusus Presiden.
Komentar lainnya disampaikan Prof Nadirsyah Hosen, dosen hukum di sebuah universitas di Australia. 

Nadirsyah Hosen menyebut, apa yang dilakukan oleh Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra itu keliru. 

Dan yang lebih memprihatinkan, Andi Taufan Garuda Putra menunjuk perusahaan sendiri sebagai mitra kerja sama dalam penanganan Virus Corona atau Covid-19.

"Yg dilakukan oleh staf khusus milenial Presiden ini keliru. Andi Taufan Garuda Putra salah administrasi memakai kop surat Sekretaris Kabinet. Juga salah menunjuk perusahaannya sendiri," tulis Nadisyah Hosen.

@na_dirs: Yg dilakukan oleh staf khusus milenial Presiden ini keliru. Andi Taufan Garuda Putra salah administrasi memakai kop surat Sekretaris Kabinet. Juga salah menunjuk perusahaannya sendiri. Kesalahan ini tolong jangan diulangi ya Mas. Anda malah menambah beban Pak Presiden

Tetapi, tak lama kemudian, Nadisyah Hosen kembali mencuit terkait kasus tersebut setelah mendapat informasi bahwa Andi Taufan Garuda Putra telah mencabut surat tersebut.

"Sudah dicabut surat yg bermasalah tsb. Berarti Stafsus Presiden menyadari kesalahan yg dia perbuat. Alhamdulillah. Semoga kedepannya lebih baik lagi. Tetap semangat ya Mas," tulis Nadirsyah Hosen

Nadisyah Hosen juga membagian berita yang berisi bahwa Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra meminta maaf atas pengiriman surat tersebut. [wartakota.tribunnews]