-->

Sabar, Jangan Mudik

Oleh : Ustadz Felix Siauw

Prinsip Islam saat wabah itu sederhana, yang sehat jangan sakit, yang sakit jangan menularkan. Dan untuk menjaga itu, diterapkan sistem yang paling ekstrim: lockdown

Karena pola penanganan wabah itu berbeda dengan pola penanganan penyakit biasa. Sama dengan ilmu kedokteran masa kini, pola penanganan pandemi, harus ekstrim

Maksudnya? Semua orang yang berada di wilayah pandemi, harus beranggapan, bahwa dia SUDAH TERTULAR. Karena itu Rasulullah perintahkan, yang di wilayah wabah, JANGAN KELUAR, dan bersabar, bila wafat, pahala syahid

Rasulullah juga memberi perintah, yang diluar wilayah pandemi, JANGAN MASUK, untuk menjaga KEMUNGKINAN TERBURUK, yaitu ikut tertular dan menularkan

Tindakan Rasulullah sangat ekstrim, dan mungkin sangat radikal, tapi ini yang diperlukan pada kondisi itu. Karena bila tindakan itu tidak dilakukan, mudharatnya bakal lebih lagi

Disitulah arti SABAR dari hadits tersebut, sabar tidak berjumpa dengan keluarga, sabar tidak mudik, sabar tidak jalan-jalan dulu, sabar itu ya artinya BERKORBAN

Artinya, kalau kita sudah tinggal di wilayah merah, seperti Jakarta, Bogor, Solo, Malang dan sebagainya, tidak boleh bagi kita untuk mudik pulang kampung

Kenapa, karena balik keatas, harus menganggap kita SUDAH TERTULAR. Dan pada faktanya, makin tinggi mobilitas kita, maka makin besar penyebaran covid-19

Karena virus tak bisa menularkan dirinya, KITA YANG BAWA

Please, bakti pada orangtua di masa ini bukan dengan pulang kampung, taat pada masa ini bukan dengan berjamaah dan memaksa untuk berkumpul

Ingat nasihat Rasulullah, yang sudah ada di wilayah wabah, SABAR. Dan itu artinya BERKORBAN, meskipun kita merasa kita sehat dan tak tertular. Ingat ini wabah, bukan sakit biasa

#JanganMudik, taati ulama untuk tidak menambah potensi penyebaran covid-19 ini, tahan dulu untuk berjamaah. Yang di wilayah wabah, berkorbanlah dengan tetap dirumah, yang diluar, jangan masuk. Rasulullah pasti benar