-->

Hanya Membaca Vs Membaca dengan Berfikir


Ceramah KH. Hafidz Abdurrahman 

Karena tidak mungkin apa yang Allah sampaikan bisa dipahami oleh orang Jahil. Itulah mengapa Allah perintahkan ayat pertama, ketika turun Iqra' supaya orang itu berilmu.

Perintah ayat pertama itu disuruh untuk membaca. Saya pernah sampaikan ayat ini bukan hanya ayat yang memerintahkan untuk membaca, tetapi ayat itu memerintahkan membaca dan memikirkan.

Al-Alaq ayat 1-2. Bukan hanya sekedar membaca karena orang membaca itu belum tentu berfikir. Karena itu banyak orang membaca, bukunya khatam dibaca tapi gak ngerti. Kenapa gak ngerti? Karena waktu baca tidak berfikir. 

Apa bedanya orang yang membaca dengan orang yang membaca tetapi memikirkan apa yang ia baca?

Kalau orang yang membaca, bisa jadi apa yang dibaca selesai. Tapi belum tentu apa yang dia baca dia faham.

Ketika dia membaca dan dia faham, dia bisa menangkap makna yang terkandung di buku itu. Berarti dia membaca + berfikir. Bukan hanya sekedar membaca. 

Jadi sekarang ada training belajar membaca cepat, bisa! Mata itu punya sensor. Tetapi persoalannya bukan membaca cepat. Yang menjadi soal itu adalah bagaimana membaca kemudian orang itu memikirkan apa yang dibaca? Sehingga apa yang dia baca bisa difahami. 

Itulah mengapa Al-Qur'an tidak hanya memerintah

 قْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۙ 

"Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. (Q.S. Al Muzzamil 73 : Ayat 20). Tetapi perintahnya

 اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَا لُهَا

"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an, ataukah hati mereka sudah terkunci?"
(QS. Muhammad 47: Ayat 24)

Kenapa Allah mengatakan hati mereka dikunci? Karena kalau orang itu hanya membaca saja, dia tidak memikirkan. Berarti tidak mentadabburi. Berarti hatinya gak akan konek dengan al-Qur'an.

Itu dikecam oleh Allah. Maka, orang yang membaca Al-Qur'an, tidak memikirkan apa yang disampaikan Al-Qur'an. Allah sebut mereka.

 كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًا ۗ

 Seperti himar yang membawa tumpukan kertas. 
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 5)

Sumber : Video ceramah ustaz di akun twitter Opini of Islam