-->

Solusi Islam dalam Mengatasi Kemiskinan dan Kesehatan


Oleh : Eka Desiyanti (Aktivis Muslimah Lubuklinggau)

Anak bernama Raya 4 tahun yang terinfeksi ribuan cacing ditubuh nya dan menyebabkan ia meninggal dunia, Raya terlahir dari keluarga yang keterbatasan ekonomi dan mental. Ayah nya yang sakit-sakitan dan ibu mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ). Parah nya para pejabat desa setempat tidak mengetahui hal ini, mereka merespon berita ini karna telah mencuat di publik dan viral. Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Afifah Fauzi saat ditemui dikantor KemenPPPA menyampaikan keprihatinan mendalam atas kasus tersebut (TribunNews.com, 6/8/25)

Yayasan Rumah Teduh membawa Raya kerumah sakit terdekat, dan didapati seluruh tubuh Raya dipenuhi cacing. Bahkan cacing sempat keluar dari lubang hidung, dari anus dan kemaluan nya.
Kasus terkait kemiskinan dan kesehatan semacam ini bukan yang pertama, hal ini banyak terjadi baik di perdesaan maupun kota besar yang tidak ter ekspos media.

Ini membuktikan bahwa Negara gagal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat nya termasuk anak-anak. Mekanisme layanan kesehatan sangat berbelit - belit dan mempersulit pasien. Birokrasi nya kaku, tanpa dokumen,kartu keluarga atau KTP dan BPJS maka mustahil akan di layani, bahkan dalam keadaan darurat. Berbeda dengan 
mereka yang punya uang maka layanan akan dipermudah. 

Negara abai dalam menjalankan tanggung jawab nya kepada masyarakat khusus nya anak-anak. Mereka dibiarkan mengurus diri mereka sendiri tanpa perlindungan dari negara. Lapangan pekerjaan yang susah didapati bahkan terjadi PHK dimana-mana, yang pada akhir kemiskinan kian parah karena memang watak dari sistem kapitalisme yaitu kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang atau oligarki.

Sistem kapitalisme ini menjadikan layanan kesehatan sebagai komoditas bukan sebagai hak, sistem ini hanya melayani masyarakat yang mempunyai uang, koneksi atau dokumen yang lengkap dan menguntungkan dalam hal materi. Sistem ini menjadikan rumah sakit seperti perusahaan dan pasien dianggap sebagai konsumen. Sementara masyarakat yang tidak memiliki itu semua tidak akan dilayani ini lah sisi buruk nya sistem ini.

Dalam Islam tanggungjawab kesehatan terhadap masyarkat sepenuh nya ada pada negara. Negara wajib menjamin kesejahteraan dan kesehatan baik orang kaya ataupun miskin , dewasa dan anak-anak. Negara tidak boleh menyerahkan pelayanan kesehatan kepada pihak pasar yang menghasilkan untung dan rugi.

Sebagai mana sabda Rasullullah Saw : 
"Imam (khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) ia bertanggung jawab atas urusan mereka.(H.R Bukhari dan Muslim).
Pemimpin negara wajib memenuhi kebutuhan dasar rakyat nya yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan, dan keamanan, tanpa memandang status sosial.

Negara wajib menyediakan layanan kesehatan gratis dan fasilitas terbaik serta prosedurnya mudah dan dapat diakses seluruh masyarakat dari semua kalangan, dan tidak boleh membiarkan masyarakat terhalang untuk berobat karena alasan admistrasi atau ketiadaan biaya.

Negara juga memastikan tidak ada nya masyarakat yang miskin karna negara menjamin lapangan pekerjaan untuk para laki- laki sehingga kebutuhan rumah tangga akan terpenuhi.

Semua ini tidak akan pernah terjadi dalam sistem saat ini. Hanya dengan menerapkan sistem khilafah islamiyah lah akan terwujud layanan kesehatan yang berkualitas dan tidak memberatkan.

Waallahu a'lam bishawab.