Rute Baru TransJakarta, Solusi atau Sekadar Tambah Jalur?
Oleh : Novi Afdila Ariani Sugandi
Aktivis Dakwah
Pemerintah Provinsi Jakarta berencana akan segera meluncurkan empat rute baru TransJabodetabek, diantaranya Alam Sutera-Blok M, Binong-Grogol, Kota Wisata-Cawang, dan Vida Bekasi-Cawang.
Adapun rute Vida Bekasi-Cawang bernomor B41 dengan panjang sekitar 42km yang dilengkapi dengan enam titik pemberhentian pada rute Bekasi-Cawang dan lima titik pemberhentian pada rute Cawang-Bekasi ini telah diresmikan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono pada Kamis (15/03/2025).
Dilansir dari laman tempo.co, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta Syafrin Liputo, berharap nantinya empat rute ini akan ditindaklanjuti. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa empat rute tersebut diprioritaskan, tujuannya agar meminimalisir masuknya kendaraan-kendaraan pribadi yang berasal dari wilayah penyangga ke Jakarta. Dilihat dari hasil kajian yang telah dilakukan, mobilitas dari daerah-daerah tersebut turut berkontribusi atas bertambahnya volume kendaraan di Jakarta.
Warga Bekasi terutama penduduk di daerah yang akan dilalui oleh rute baru TransJabodetabek dan yang mobilitasnya melalui jalur ini juga menyambut dengan antusias. Sebagaimana diketahui Cawang-UKI merupakan kawasan sentral tujuan masyarakat untuk berbagai kepentingan. Di sisi lain, kawasan Perumahan Vida merupakan kawasan yang berada di Bekasi dekat dengan jalan raya Narogong yang merupakan jalan utama. Perumahan ini dan wilayah sekitarnya masih terus mengalami pengembangan. Dewasa ini masifnya pembangunan perumahan di kota maupun di pinggiran atau bahkan hingga ke pelosok desa sekalipun terjadi seiring dengan maraknya industrialisasi terutama di Bekasi.
Pembangunan fasilitas penunjang pada daerah berkembang terus dilakukan, moda transportasi salah satunya. Kemacetan menjadi masalah pokok di dalam wilayah Bekasi maupun menuju daerah lain. Namun, penambahan maupun pelebaran ruas jalan serta penambahan alternatif angkutan umum lainnya dirasa belum cukup menuntaskan problem kemacetan dan kebutuhan sarana transportasi masyarakat.
Dominasi sistem kapitalisme dalam sistem aturan negeri ini membuka deras keran peluang swasta untuk mengelola hajat hidup masyarakat demi keuntungan semata yang pada akhirnya bermunculan berbagai pilihan produk layanan transportasi.
Sekilas dari segi tarif terlihat murah dan terjangkau bagi sebagian masyarakat, namun masih ada hal yang kurang tepat, seperti dalam pemilihan rute yang diambil atau yang dilalui hanya sebatas rute-rute "profitable" saja, sementara daerah pedesaan maupun pelosok belum atau bahkan tidak ada layanan sarana transportasi dengan berbagai pilihan yang memberi kemudahan dalam mobilitas dan tarif yang relatif terjangkau.
Sungguh terpampang dengan jelas bagaimana pengaturan sistem kapitalisme di negeri ini. Mulai dari problem kemacetan hingga kecelakaan lalu lintas yang bahkan sampai menelan korban jiwa masih menjadi berita harian.
Selama kapitalisme menjadi asas dalam kehidupan, maka solusinya bersifat parsial. Industrialisasi yang berpusat di kota besar menjadikan arus transportasi yang terpusat pula. Perbaikan sistem transportasi ataupun unit transportasi memang dibutuhkan, namun harus seiring dengan memperbaiki sistem asas kehidupannya.
Islam adalah mabda atau ideologi yang memancarkan peraturan tatanan dan penyelesaian problematika kehidupan. Dalam Islam, sistem transportasi merupakan salah satu madaniah/produk peradaban suatu negeri. Islam memiliki aturan yang akan menuntaskan problematika kehidupan dengan menyeluruh, bukan solusi tambal sulam, termasuk dalam menuntaskan problem kemacetan serta menghadirkan moda transportasi yang mudah dan murah bahkan gratis.
Negara tidak boleh menyerahkan urusan rakyatnya pada pihak swasta termasuk menyerahkan tata kelola transportasi. Islam mengharuskan negara untuk hadir mengurusi rakyatnya sebagai pelindung yang bertanggung jawab dan tulus. Hanya negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah yang mampu mewujudkannya sebagaimana sabda Rasulullah SAW. "Pemerintah adalah pelindung dan penanggung jawab urusan rakyatnya" (HR. Bukhari)
Hal ini bisa terealisasi karena berbagai kekayaan dapat dikelola dengan baik dan benar, sehingga negara dapat melayani rakyat dengan maksimal, serta memiliki kemampuan finansial untuk bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Dengan prinsip tersebut, kehadiran moda transportasi yang memudahkan urusan rakyat yang dilengkapi teknologi terkini dengan tingkat keamanan yang tinggi sehingga terjamin kualitas kelayakannya akan diupayakan oleh negara.
Wallahu a'lam bish shawab
Posting Komentar