-->

Lenyapnya Kepemimpinan Islam Adalah Musibah Besar

Oleh : Alifvia

Di hadapan sekitar 40 peserta, Pembina Majelis Ta’lim Ummahat, Ustadzah Nurhasanah, S.P., menegaskan, musibah besar yang menimpa umat saat ini adalah lenyapnya kepemimpinan Islam.

“Musibah besar yang hari ini hadir adalah lenyapnya kepemimpinan Islam sejak 1924,” terangnya dalam Kajian Bulanan Ummahat, _Muhasabah Akhir Tahun: Bersegera Taat Syariat_, Jum’at, (27/12/2024) di Depok. 

Dengan lenyapnya kepemimpinan Islam, tegasnya, mengakibatkan terjadi pengabaian hukum Allah, umat Islam tercerai berai, dan para penguasa yang tidak kompeten. Hasilnya, pada hari ini penguasa tidak sadar sebagai raa’in dan rakyat tidak paham bahwa penguasa adalah khadim.

“Padahal, pemerintahan dan kepemimpinan adalah perkara yang penting dan genting. Namun, hari ini kaum Muslim telah dipimpin oleh penguasa ruwaibidhah. Hal tersebut berdasarkan hadits riwayat Al-Hakim, Al-Mustadrak ‘ala as-Shahihain, V/465, “Ada yang bertanya, ‘Siapa ruwaibidhah itu?’ Nabi menjawab, ‘Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum’,” imbuhnya sambil membacakan hadits tersebut.

Lanjutnya, dengan dipimpin oleh penguasa ruwaibidhah saat ini menunjukkan tidak adanya keberpihakan terhadap rakyat, malah berujung pada kerusakan alam dan kesengsaraan. 

“Hadirnya musibah, hadirnya kerusakan di muka bumi ini tentu bukan semata mata bencana alam biasa. Penyebab kerusakan dan kesengsaraan hari ini nyatanya telah Allah peringatkan dalam QS Rum ayat 41, yakni akibat ulah tangan manusia itu sendiri,” terangnya.

Oleh karena itu, ia pun mengingatkan bahwa kesulitan dan bencana adalah cara Allah mengingatkan manusia agar kembali pada misi penciptaan yakni tunduk pada syariat-Nya. 

“Marilah bermuhasabah dan mengubah kondisi menuju kebahagiaan hakiki dimulai dari mempelajari Islam, mempelajari bagaimana karakteristik pemimpin dalam Islam, mempelajari politik dalam Islam seperti apa,” ujarnya.
Pasalnya, menurutnya, kehidupan akan terus terpuruk—bahkan berujung kehancuran—jika sistem kepemimpinan sekuler tetap bertahan. 

“Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan menghadirkan kepemimpinan Islam yang dibimbing oleh wahyu Allah SWT dan dicontohkan oleh baginda Rasulullah ﷺ, serta para khalifah setelah beliau,” pungkasnya.[]Alifvia