-->

Waspada Potensi Konflik Menjelang Pemilu

Oleh: Siti Julianti, S.Si 

Pesta demokrasi tak lama lagi akan segera digelar, hal ini tanpak dari setiap kandidat capres dan cawapres yang mulai unjuk gigi serta menyampaikan janji-janji manisnya demi memperoleh perhatian dan dukungan dari seluruh masyarakat indonesia. Tak hanya sampai disitu, kelompok pendukung atau tim sukses para capres dan cawapres pun ternyata tengah sibuk merebut perhatian masyarakat dengan melakukan berbagai kampanye demi kesuksesan kader yang didukungnya. Namun sayangnya, kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan tersebut menimbulkan perselisihan akibat saling singgung antar kelompok satu dan kelompok lainnya yang menyebabkan terjadinya gesekan anatar masyarakat itu sendiri.

Meskipun dalam beberapa kasus serupa tidak terdapat korban jiwa, namun tetap saja gesekan-gesekan yang terjadi akibat saling singgung terhadap calon yang mereka dukung telah menjadikan suasana menjadi tidak nyaman pada sekelompok orang. Akibat perbuatan sebagian orang yang egois tersebut tentu hal ini juga menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.

Sebagai umat islam, kita harus memahami bahwa tujuan untuk memilih pemimpin adalah agar pemimpin tersebut dapat mengayomi masyaarakatnya dengan baik, dan umat islam juga harus faham bahwa hanya pemimpin yang memahami islam sajalah yang berhak untuk dipilih dan diberikan kepercayaan dalam mengurusi urusan mereka. Kita seharusnya tidak mudah percaya pada pemimpin yang hanya obral janji saat kampanye demi mengambil keuntungan dari masyarakat. Kita seharusnya jangan mudah terperdaya dengan bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh mereka padahal dibelakangnya ada maksud terselubung dalam memberikan bantuan tersebut. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita jangan mudah terperdaya dengan janji-janji palsu mereka.

Di sistem kapitalisme demokrasi hari ini tidak akan kita dapati calon pemimpin yang akan berjanji mengurusi urusan ummatnya dengan sepenuh hati. Buktinya setelah berulang-ulang kali indonesia mengadakan pemilu dan gonta-ganti presiden tiap 5 tahun sekali tetap saja kesejahteraan tak pernah masyarakat dapatkan. Justru penderitaan dan kemiskinan lah yang dirasakan akibat rezim tamak nan serakah yang berkuasa.

Sudah seharusnya, kita meninggalkan sistem demokrasi yang rusak ini dan menyerukan tegakknya institusi islam dalam naungan daulah khilafah islamiyah yang akan menerapkan hukum Allah swt. Secara sempurna agar kita dapat dipimpin oleh pemimpin sejati yang mengayomi masyarakatnya dengan baik sebab pemimpin dalam islam haruslah individu yang bertaqwa. Apabila kita dipimpin oleh pemimpin yang bertaqwa, tentu kehidupan ummat manusia akan lebih sejahtera sebab seorang pemimpin memang harusnya memahami bahwa tanggung jawab mengurusi urusan umat adalah tanggung jawab besar yang sampai ke hadapan Allah swt.

“sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya” (Q.S An-Nisa; 48). Ayat tersebut adalah anjuran bagi kita sebagai umat muslim untuk dapat memberikan suara dan kepercayaan pada orang yang memang benar-benar layak untuk dijadikan pemimpin.

Rasulullah saw. Bersabda “siapa saja yang memimpin walaupun sepuluh orang atau lebih dari bilangan tersebut. Maka nanti di akhirat dia akan dibawa dengan leher dan tangan yang dirantai, maka sesuatu yang dapat melepaskan rantainya tersebut adalah kebaikannya dan keadilannya dalam memimpin” (HR: ahmad)

Oleh karena itu, sebagai umat muslim yang beriman dan bertaqwa seharusnya kita jangan mau terperdaya dengan janji-janji manis saat pemilu. Karena sejatinya, pemimpin yang terbaik tak akan pernah tercipta dalam sistem yang rusak, pemimpin terbaik hanya akan ada dalam sistem yang baik pula, yaitu sistem islam. 

Wallahua’lam bissawab.