-->

Tingginya Angka Bunuh Diri, Ada Apa Dengan Masyarakat Kita?

Oleh: Siti Julianti, S.Si 

Fenomena bunuh diri menjadi marak dikalangan mahasiswa belakangan ini walaupun hal ini bukanlah sesuatu yang baru terjadi dikalangan masyarakat. Namun, pada bulan oktober ini sendiri telah terjadi 4 kasus bunuh diri. Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 2019 mencatat bahwa Indonesia memiliki rasio bunuh diri sebesar 2,4 per 100 ribu penduduk. Psikolog anak, Astrid W.E.N mengungkapkan bahwa biasanya, gejala awal dari depresi yang berujung pada kecenderungan bunuh diri berawal dari pikiran individu. (tempo.co 14/10/23).

Maraknya kasus bunuh diri dikalangan mahasiswa ini harus ditelusuri akar permasalahannya. Tentunnya ada banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi  yang tentunya cukup kompleks diantaranya kurikulum PT, gaya hidup modern serta ketahanan mental merupakan faktor penyebabnya. Dalam memenuhi tuntutan gaya hidup modern misalnya dimana banyak orang berlomba-lomba untuk dapat tampil menjadi paling modis dengan mengikuti gaya modern saat ini, ketika seseorang tak mampu memenuhi ekspektasi dan keinginannya pikirannya menjadi buntu serta mengarahkan dirinya untuk menyerah dalam kehidupan dengan melakukan bunuh diri.

Kasus bunuh diri ini terjadi juga karena faktor lemahnya iman dan kurangnya pemahaman agama pada diri individu. Apalagi dihantam dengan arus modern dalam dunia kapitalisme hari ini menjadikan iman dan agama manusia semakin tipis. Akibatnya, mereka hanya memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah untuk memenuhi segala keinginan dan hawa nafsunya saja tanpa mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadap pencipta. Pemahaman agama yang telah hilang dari diri individu menjadikan fikirannnya buntu tatkala menemui masalah dan berujung bunuh diri untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sejatinya memberi perlindungan atas nyawa, menjaga fitrah manusia serta menjamin kebutuhan rakyatnya adalah tugas dan tanggung jawab negara. Namun hal itu tak akan didapati pada sistem yang menerapkan ideologi kapitalisme demokrasi hari ini. Hal tersebut hanya akan didapat tatkala kita hidup dalam naungan sistem islam yang menerapkan seluruh syariat islam dengan sempurna dalam institusi daulah khilafah. Islam memberikan perlindungan setiap darah masyarakatnya agar tidak tumpah sia-sia. Penerapan dan penanaman islam yang sempurna pada diri masyarakat akan menjadikannya faham bahwa kehidupan ini adalah ladang untuk memperoleh kebahagiaan akhirat, sehingga tatkala manusia terjebak dalam suatu masalah kehidupan yang menjadikannya lemah ia tak akan mudah untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri melainkan akan diarahkan untuk lebih dekat kepada sang pencipta memohon jalan keluar terbaik untuk masalahnya.

Wallahua’lam bissawab.