-->

Rakyat Rempang Jadi Tumbal Kekuasaan Ala Rezim

Oleh: Susi Ummu Musa

Menilik kasus Rempang yang mengusik ketenangan warga di saat bergulat dengan pahitnya menjalani kehidupan di era kepemimpinan saat ini membuat warga Rempang resah dan cemas akan nasib mereka setelahnya.

Kampung yang sudah dihuni sejak puluhan tahun ini menjadi sasaran para korporat dengan berkedok investasi, Al hasil ini menjadi momok menakutkan dibenak masyarakat di Pulau rempang, mereka tidak ingin pindah dari kampung halaman tempat mereka lahir dan besar disana.

Tak hanya itu mata pencaharian mereka sebagian besar adalah nelayan dan petani. Sehingga wajar masyarakat tetap mempertahankan rumah rumah mereka dan tetap memperjuangkannya.

Dari peristiwa ini bentrokan pun terjadi antara warga Rempang Batam Kepulauan Riau dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Kamis (7/9). Meski dari pihak BP Batam sendiri telah  merencanakan  pembangunan  Rempang Eco City sejak tahun 2004 diswastai oleh PT. Makmur Elok Graha.

Dan kini pada tahun 2023 proyek ini berlanjut dan masuk dalam program Strategis Nasional sesuai Permenko Bidang Perekonomian  RI Nomor 7 Tahun 2023 dan ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080. 

Sekalipun pemerintah memiliki seribu alasan tetap saja ini adalah upaya yang tidak berpihak kepada rakyat. Dengan dalih relokasi dan akan diberi ganti rugi namun hingga kini warga juga belum menerima bantuan tersebut.

Demi kepentingan para kapital mereka rela dan akan memuluskan  rencana ini.bahkan pemerintah sendiri meminta masyarakat agar mengosongkan pulau Rempang dan memberi tenggat waktu yang semakin membuat warga cemas. Sembari berharap agar tujuan pemerintah Batam bisa menghentikan atau membatalkan Eco City ini.

Inilah sejatinya sistem kapitalisme yang ditunggangi para oligarki rakyat hanya dijadikan tumbal kekuasaan ala Rezim berkedok Investasi.

Padahal sudah kita ketahui bersama bahwa begitu banyak para investor asing yang bercokol dinegri ini toh rakyat Indonesia tetap saja hidup dalam kemiskinan. Rakyat terus dipalak dengan berbagai pajak dan aturan aturan yang tidak berpihak pada rakyat kecil.

Rakyat tetap lah rakyat yang masih harus berjuang sendiri mengais rezeki dari hasil sendiri untuk mencukupi kehidupan sehari hari.

Itupun rakyat harus menelan pil pahit dengan kenyataan yang menyedihkan harus hengkang dari tanah kelahirannya demi melayani kepentingan oligarki.

Saatnya umat harus sadar bahwa penguasa hari ini sudah berkhianat dengan rakyat, kedaulatan rakyat sudah tercoreng sendiri dengan tangan para penguasa.

Umat harus segera bangkit untuk melenyapkan sistem ini dan menggantinya dengan sistem islam yang sahih. Sistem yang akan menyelamatkan umat dari penindasan,tekanan dan kesengsaraan ini. Sistem islam harus terus diopinikan ketengah umat dengan jalan dakwah. Bahwa hanya islamlah satu satunya yang mampu menyolusikan problematika umat termasuk pulau Rempang ini.

Sistem yang akan dijalankan oleh negara dengan berlandaskan syariat Islam maka terus dakwahkan agar umat paham dan bangkit dari sistem rusak ini.

Wallahu A'lam