-->

Semua Tentang Kemiskinan

Oleh: Susi Ummu Musa (Ibu Rumah Tangga)

Terkadang sulit untuk dibayangkan apa sebenarnya yang ada dibenak orang orang diluaran sana, dikatakan udik atau ndeso zaman sudah canggih dan modern.

Apa apa sudah tersedia tinggal tanya saja ke mbah google semua informasi lengkap. Media dan dakwah bertebaran di jagad maya. Heran ya dengan mereka, jelas kita dengarnya pun sambil elus dada. Semiskin miskinnya kita tentu pikir pikir dulu untuk makan daging yang sudah dikubur.

Dan jangan sampai jadi miskin ilmu,bisa celaka jadinya. Lantas apa alasan warga Gunungkidul makan sapi yang sudah dikubur? Pertanyaan itu kini ramai dilontarkan publik.

Diketahui, kasus virus antraks di Gunungkidul tengah menjadi sorotan. Terbaru, tiga orang sudah meninggal dunia. Kasus virus antraks di Gunungkidul bermula saat warga menggali kubur sapi yang positif antraks lalu memakan dagingnya. Padahal sapi itu telah dikuburkan oleh Pemerintah Daerah. Akibatnya, puluhan warga terpapar penyakit antraks.

Kabupaten Gunungkidul sendiri tengah digegerkan penyebaran antraks yang menjangkiti setidaknya 87 warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyebut pihaknya sudah menguburkan sapi yang mati terpapar anthrax atau antraks. Ada tiga sapi yang positif terjangki antraks. Satu sapi sudah dikuburkan, sementara dua lainnya belum.

Wibawanti mengaku pihaknya telah melakukan penguburan sesuai standar, termasuk menyiramkan formalin ke sapi yang mati terpapar antraks.

"Yang dikonsumsi ada tiga sapi. Sudah sakit mati, kemudian suruh kubur secara SOP. Sudah kita kuburkan, ada yang sama masyarakat digali," kata Wibawanti dikutip dari Kompas.com via TribunMedan, Rabu (5/7/2023).

Potret Kemiskinan 

Ditengah arus sistem kapitalisme sekuler ini semua nyata menunjukkan betapa buruknya  kehidupan bermasyarakat yang masih kental akan budaya yang berada dalam suatu daerah, jika melihat kebelakang asal muasal rakyat gunung Kidul dengan kebudayaan nya yang khas telah menyalahi aturan yang bertentangan dengan nilai luhur.

"Kementerian Pertanian menyebut tradisi brandu atau purak jadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko penularan antraks di sana."

Berniat ingin membantu tetangga nya atau gotong royong dengan membeli daging  dengan harga murah  saat sapi mati atau sakit agar tidak rugi pada si pemilik  namun lupa akan bahaya yang terjadi. dilihat dari berbagai sisi tentu ini saling berkaitan karena semua sama sama membutuhkan. Alhasil bukannya kemaslahatan yang didapat yang ada malah bencana.

Ditambah sangat minimnya budaya literasi di masyarakat sehingga mereka menganggap biasa saja mengkonsumsi binatang yang sudah sakit.

Kelalaian Penguasa

Akibat dari kemiskinan yang parah semua bisa terjadi,mereka akan berubah menjadi manusia yang rakus disertai dengan kebodohan. Hal ini karena abainya penguasa terhadap kondisi rakyatnya.

Rakyat dibiarkan dengan tradisinya yang membahayakan bahkan melanggar aturan agama yang jelas haram hukumnya memakan bangkai.

Sebagai mana dalilnya dalam Qs Al maidah ayat 3:

وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Sungguh apa yang telah dilarang oleh Allah swt pastilah terdapat hikmah, dan manusia kebanyakan tidak memahami apa yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya.

Maka musibah yang datang menghampiri tanpa permisi.

Aturan Islam

Tentu kita akan berada disuasana yang berbeda ketika sentuhan islam berikut aturannya yang sempurna mengatur segala macam problematika manusia.

Tentu bukan sembarangan dan sebuah kebetulan,  dalam sistem islam rakyat akan dijamin hidup sejahtera aman sentosa.

Sehingga rakyat tidak lagi harus bersusah payah memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal mengkonsumsi daging untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Tidak hanya sekedar sejahtera saja tapi pemerintah islam juga turut menghadirkan berbagai macam ilmu pendidikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan maupun ilmu ilmu yang lain dengan pembekalan agama yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi setiap individu.

Sehingga rakyat tidak lagi salah atau keliru dalam mengambil keputusan dalam bersikap jika terjadi hal hal  seperti kasus yang terjadi di Gunungkidul ini.

Aturan islam akan sangat tegas sebab tidak berpangku pada manusia melainkan pada syara yang datangnya dari Sang pemilik kehidupan yakni Allah swt.

Untuk itu penerapan islam secara kaffah ini akan bisa terwujud jika sama sama kita mewujudkannya dengan dakwah secara massif dan terus berdoa kepada Allah  swt  agar segera memberikan pertolongannya.

Wallhu a lam bissawab