-->

Coldplay Konser, Empati Lengser


Oleh: Nabilah Ummu Yazid

Band asal inggris, Coldplay akan menggelar konsernya di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 15 november 2023. Antusiasme masyarakat Indonesia dalam rangka menyambut konser tersebut sangat luar biasa. Konser mereka kali ini bertajuk Music of The Spheres World Tour 2023. Coldplay merupakan salah satu grup music yang sudah ada sejak lama berusia lebih dari 20 tahun. Dan lagu lagunya cukup sukses bahkan juga digunakan dalam film-film. Mereka dijuluki “The Most Successful Band of the 21st Century”.

Adanya penyelenggaraan konser grup band asing di Indonesia ini bukan pertamakalinya. Belum lama, telah terlaksana konser blackpink yang juga mengundang banyak antusias masyarakat Indonesia hingga tagarnya trending di media sosial. Padahal harga tiket konsernya sama sekali bukan harga yang murah. Begitupun dengan konser coldplay November mendatang. Harga tiket konsernya kisaran 800 ribu – 11 juta rupiah. Tapi masyarakat tetap rela mengarungi war tiket, melakukan pinjaman online, hingga rela menjual asset-aset pribadinya hanya untuk mendapatkan tiket hiburan yang mana hal tersebut bukanlah kebutuhan asasi.  

Penyelenggaraan konser ini ditengah segudang problematika masyarakat menunjukkan matinya empati oleh para penyelenggara juga pihak-pihak yang memberi izin. Negara yang sedang dirudung berbagai problematika dari berbagai sisi, semakin diperparah dengan akan diselenggarakannya konser grub band asing ini. Sebab tingginya keinginan masyarakat, membuat mereka lupa diri dalam menempatkan prioritas kebutuhan. Seiring berkembangnya arus globalisasi, di era digital saat ini, masyarakat hidup diliputi oleh trend trend dan trend. Tidak jarang, seseorang bisa melakukan apa saja untuk mengikuti trend di media sosial, berlomba-lomba menunjukkan eksistensi dan gaya hidup. 

Memang benar, suatu perkara yang manusiawi ketika kita butuh kepada hiburan. Dan hiburan bisa berupa apa saja. Seperti bola, film, atau juga music. Hiburan sejatinya merupakan suatu hal yang tidak berbahaya ketika ia kita tempatkan pada porsinya. Akan tetapi, menjadi suatu masalah yang besar apabila kita salah dalam menempatkan hiburan sehingga membuat diri menggebu-gebu dan lalai dalam perkara-perkara wajib. Dan inilah yang terjadi dengan masyarakat kita hari ini. Antusiasme masyarakat terkait konser music yang tidak islami ini bagi sebagian orang telah mencapai taraf memaksakan diri dan ini adalah bukti tingginya kesenjangan kesejahteraan.

Islam mengatur bagaimana seorang muslim menikmati hidup. Hiburan dan candaan tentu tetap boleh kita nikmati namun kita harus punya ‘pisau bedahnya’. Sehingga tidak terjebak dalam kesesatan sebagaimana hiburan-hiburan yang ada hari ini sebagian besar telah tersusupi oleh nilai-nilai yang tidak bermoral. Seperti melalui konten-konten music yang mengandung unsur pemuja setan dan ajakan bunuh diri, atau melalui atraksi yang tidak layak ditampilkan, atau juga perform yang menggunakan kostum tidak senonoh dll. Tentulah bukan seperti itu yang seorang muslim cari dalam kehidupan ini.

Setiap muslim dituntut untuk mengenal dan memahami skala prioritas dalam beramal. Setiap amalan perbuatan dalam kehidupan ini memiliki tingkat hukum yang berbeda-beda. Maka seyogyanya seorang muslim akan mendahulukan amalan yang memiliki posisi hukum paling tinggi. Menilik soal kasus konser coldplay yang merogoh kocek hingga jutaan rupiah hanya untuk menyaksikan hal yang jauh dari nilai islami, maka seharusnya hal ini tidak wajar terjadi. 

Negara tentu punya peran penting dalam menyikapi perkara ini. Negara lah yang punya kewenangan dalam men-filter apa-apa yang akan masuk dalam tubuh dan pikiran kaum muslim, baik terkait ide-ide di sosial media, juga ide-ide yang ada di dunia nyata. Peran orang tua dalam menjaga dan melindungi keluarganya tidak akan cukup jika tidak diimbangi oleh peran pemimpin negaranya.

Mengenai kebutuhan asasi, negara juga berperan dalam menjamin seluruh masyarakat nya telah terpenuhi kebutuhan pokoknya, baik sandang papan dan pangan. Kebutuhan masyarakat berupa pendidikan dan kesehatan pun akan difasilitasi dengan kualitas terbaik dengan cuma cuma sebagai bentuk pengelolaan urusan ummat. 

Wallahua'lam bishowab