-->

Ancaman Bahaya Dalam Mencari Kerja Di Negara Tetangga


Oleh: Dartik Ummu Riky Fadillah

Indonesia adalah negera yang memiliki SDA berlimpah mulai dari ujung kulon (barat) Sumatra hingga wetan (timur) Papua. SDA yang telah Allah berikan kepada penduduk Indonesia untuk dikelola oleh negara dalam  memenuhi segala kebutuhan umat manusia, namun ternyata dikelola oleh asing dan  aseng sehingga rakyat yang tidak memiliki modal harus hengkang dari tanah air tercinta dan mengembara ke negeri Jiran, alih-alih mendapatkan kesejahteraan yang ada malah tekanan dan siksaan mendera dirinya.

Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) diduga disekap di Myawaddy yang notabene merupakan lokasi rawan konflik bersenjata antara militer Myanmar dengan kelompok pemberontak .

Adapun keberadaan 20 WNI di Myawaddy berawal ketika dua pelaku yang memiliki jaringan internasional terkait TPPO melancarkan modusnya dengan menawarkan pekerjaan di Myanmar. Faktanya 20 orang yang termakan modus dua pelaku justru telah disekap, disiksa, diperbudak dan diperjualbelikan di Myanmar.

Dalam perkembangan kasus ini, belakangan tersebar video korban TPPO viral dimedia sosial. Akan tetapi video tersebut dinarasikan WNI yang terjebak di Myanmar. JAKARTA. KOMPAS.com. (4/5/2023).

Kemiskinan mendorong sebagaian rakyat untuk mengadu nasib di negara tetangga. Sangat miris melihat realitas rakyat Indonesia yang notabene tinggal di negara yang berlimpah SDA namun ada yang terlunta-lunta dalam mencari nafkah ke negara tetangga. 

Rakyat berharap agar mendapatkan pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari namun yang di harapkan tidak kunjung nyata. Berharap dapat keuntungan ketika bekerja di negara lain namun realitasnya  jauh panggang dari api. Jangankan keuntungan yang ada malah dirinya dalam situasi yang terancam keselamatannya karena ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu ancaman perdagangan orang lintas negara masih besar. Meskipun dari pihak pemerintah telah mengupayakan untuk menyelesaikan masalah tersebut namun belum maksimal. Sayangnya perlindungan negara atas keamanan rakyat di negara luar belum dapat terwujud nyata.

Pentingnya peran negara dalam mengurus seluruh kebutuhan warga negara termasuk memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi rakyatnya. Indonesia adalah negara yang yang memiliki SDA berlimpah namun rakyat tidak semua dapat menikmati hasilnya. Karena sistem kapitalis demokrasi dengan mengatasnamakan kebebasan para pemilik modal berhak untuk mengelola SDA yang ada di sepanjang Nusantara.

Seharusnya  penguasa dapat memahami bahwa solusi terbaik adalah memberikan lapangan pekerjaan sehingga rakyat tidak harus keluar negeri dalam memenuhi segala kebutuhan hidup sehari-hari . Realitas ini terus berulang karena kurangnya ruang dari pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan meskipun telah berganti rezim.

Sistem kapitalis sekuler tidak dapat menyelesaikan problematika umat secara tuntas sangat berbeda dengan sistem Islam. Islam menjadikan terwujudnya kesejahteraan setiap individu rakyat adalah kewajiban negara. Dalam Islam sumber daya alam yang dimiliki oleh negara adalah milik umum yang harus dikelola oleh negara untuk memenuhi segala kebutuhan umat manusia.

Oleh karena itu Islam memiliki mekanisme untuk mewujudkan termasuk lapangan pekerjaan yang memadai didalam negeri. Sehingga rakyat tidak perlu keluar negeri dalam mencari nafkah demi kebutuhan hidup keluarga. Karena segala kebutuhan pokok masyarakat telah dipenuhi oleh Khalifah selaku pelayan umat. Demikian juga terpenuhi segala kebutuhan terkait pendidikan, kesehatan, dan keamanan adalah suatu hal nyata bukan hanya sekedar kata tanpa realita.

Islam juga memiliki mekanisme dalam menjaga keamanan rakyatnya di dalam negara tetangga . Sebagaimana keberadaan Daulah khilafah yang pernah jaya selama 13 abad lamanya, yang di pimpin oleh seorang Khalifah yang banyak jumlahnya.

Jadi, jika kita menginginkan TPPO dapat diberantas hingga akarnya maka, tinggalkan segera sistem kapitalisme karena sistem tersebut tidak layak untuk dijadikan aturan hidup umat manusia. Sudah waktunya untuk mengganti sistem kapitalisme dengan sistem Khilafah Islam kaffah yang akan menjadikan masyarakat hidup aman, bahagia dan sejahtera tanpa harus terlunta-lunta di negara tetangga.

Wallahu a'lam bi ash-shawwab