-->

Kenaikan Tarif PDAM: Bukti Nyata Negara Tidak Peduli Nasib Rakyat

Oleh: Zahratul Jannah (Aktivis Mahasiswi Malang Raya) 

Baru baru ini kebijakan pemerintah terkait kenaikan taraf PDAM sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Kenaikan tarif PDAM secara mendadak ini menjadi sebuah keresahan baru yang muncul di mayoritas masyarakat Indonesia ditengah banyak nya tanggungan dan tunggakan yang dimiliki rakyat akibat tindakan pemerintah yg sesuka hati kenaikan harga bahan pokok, BBM dan besar nya pajak yang dibebankan kepada rakyat. 

Sebagaimana dilansir dalam surat kabar surabaya, Tarif layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Surabaya akan segera naik, yakni dari Rp600 menjadi Rp2600 per meter kubik. Hal itu disampaikan secara langsung oleh Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat berada di Ruang Kerja Balai Kota Surabaya pada Kamis (24/11/2022). (suarasurabaya.net)

Dengan alasan permintaan rakyat akan kualitas air dari PDAM yang lebih layak dan bersih untuk digunakan, pemerintah dengan mudah nya menaikkan harga PDAM. Hal ini menimbulkan kekecewaan yang besar di tengah masyarakat. Rakyat berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah untuk benar benar mengurusi kebutuhan rakyat tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan dari masyarakat itu sendiri. Sebaliknya justru pemerintah menjadikan problem masyarakat ini sebagai sumber cuan baru yang justru semakin memakmurkan pemerintah. 

PERAN NEGARA SEHARUSNYA

Negara seharusnya mengelola secara maksimal dan diperuntukkan  seluruhnya untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat. Akan tetapi dalam sistem yang ada saat ini--sistem Demokrasi kapitalisme-- menjadikan rakyat sebagai objek dan sumber cuan bagi penguasa.

Dengan asas kebebasan kepemilikan justru membuat hak rakyat seperti air dikelola oleh pihak kapitalis baik dari para pemilik modal maupun penguasa itu sendiri. Akibatnya rakyat harus membayar lebih banyak untuk sekedar memenuhi kebutuhan nya terhadap air kepada pemerintah. Tidak ada istilah pemerintah yang murni menjamin secara gratis seluruh kebutuhan rakyat. 

Kenyataan ini sangat tidak mungkin terjadi jika berada dalam daulah islam. Dalam islam, negara menjamin pemenuhan kebutuhan rakyat secara gratis. Karena negara bertugas untuk mengurusi dan memberikan perlindungan kepada rakyat nya supaya mendapatkan kehidupan yang layak dan terjamin. Kebutuhan setiap individu terhadap air bersih akan disalurkan kepada seluruh rakyat tanpa harus membayar. Negara akan mengelola air yang merupakan kepemilikan umum dengan baik dan bertanggung jawab. 

SISTEM ISLAM SOLUSINYA

Setelah melihat fakta yang ada, sudah nampak dengan jelas bahwa sistem kapitalisme Demokrasi saat ini terbukti tidak mampu memberikan kesejahteraan dan rasa aman bagi masyarakat. Justru semakin mencekik dan merusak tatanan masyarakat hari ini. Berbeda dengan sistem islam yang menjamin pemenuhan setiap kebutuhan rakyat, mengurusi dan mengayomi urusan umat serta mampu memberikan perlindungan kepada umat terhadap hak dan kepemilikan umum milik rakyat agar tidak dikelola secara semena-mena oleh pihak tertentu. 

Sudah seharusnya kita semua merindukan akan diterapkan kembali sistem islam dalam sebuah negara yang mampu dan bersedia menerapkan seluruh syariat islam dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Karena sudah jelas bahwa islam adalah rahmatan lil'alamin dan akan benar benar terwujud apabila islam kembali digunakan sebagai standar hidup setiap individu, masyarakat, dan negara.

Wallahu a'lam bi ash shawab