-->

Pesta Mewah, Saat Rakyat Terengah Engah

Oleh: Ai Hamzah

Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan pesta pernikahan putra bungsu dari penguasa negeri ini. Betapa tidak pernikahan ini langsung disiarkan oleh televisi swasta. Mulai dari adat istiadat sebelum akad pernikahan, akad nikah,   sampai dengan resepsi dan ngunduh mantu secara lengkap dan langsung masyarakat bisa melihat dari siaran langsung televisi. Bak perhelatan nasional semua bisa menikmatinya dari rangkaian demi rangkaian.

Layaknya seorang pangeran dan putri raja pengantin diarak dengan kereta kencana kerajaan. Lengkap dikawal oleh para prajurit keraton. Masyarakat penuh sesak membanjiri jalanan agar bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Berbagai souvernir pun dibagikan kepada masyarakat yang berjejer dipinggir jalan. Tampak begitu menebar kegembiraan. 

Semua jajaran turun tangan mempersiapkan pesta pernikahan ini. Penjagaan pun berlapis lapis dengan mengerahkan pasukan dari aparat keamanan. Pengamanan yang luar biasa. Makanan yang disajikan pun bermacam macam, mulai dari makanan tradisional sampai internasional, semua disajikan dengan standar kelas hotel bintang lima. Sungguh pesta pernikahan yang sangat spektakuler diakhir tahun ini. Disinyalir pesta termewah sepanjang tahun 2022 ini  menelan biaya milyaran rupiah

Sementara dibalik pernikahan mewah itu ada masyarakat yang sedang terengah-engah mengahadapi hidup. Pasca pandemi kehidupan rakyat semakin sulit. Apalagi setelah dikeluarkan kebijakan naiknya BBM yang imbasnya ke seluruh aspek kehidupan. Menambah penderitaan rakyat, yang harus menanggung beban hidup yang begitu berat. Ditambah bencana yang menimpa secara berturut turut, gempa bumi, longsor, gunung Semeru.

Allah telah berfirman dalam QS. An-Nahl Ayat 90;

۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu Pemimpin) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. AN Nahl 90)”.

Islam sangat memperhatikan kesejahteraan umat. Pemimpin tidak lain adalah pengurus urusan umat. Kepentingan umat menjadi hal penting bagi Khalifah, diatas kepentingan nya sendiri. Umat tidak dibiarkan hidup menderita. Seorang Khalifah tidak membiarkan dirinya terbuai dengan kedudukannya sebagai penguasa.

Sungguh jauh berbeda, ketika penguasa berada dalam kehidupan Islam. Seorang Khalifah sangat menjaga kehidupan rakyatnya. Untuk menggunakan fasilitas saja sangat berhati-hati. Jangan sampai kehidupan Khalifah tercukupi tetapi kehidupan rakyat menderita. Sosok Khalifah Umar bin Abdul Aziz misalnya. Seorang penguasa yang sangat berhati-hati ketika menggunakan fasilitas. Bahkan beliau mematikan lampu minyak sebagai penerangan ketika berbicara dengan putranya, karena yang dibicarakan putranya adalah urusan pribadi.

Begitulah seorang Umar bin Abdul Aziz. Penguasa yang sangat takut terhadap Allah. Baginya kedudukan sebagai Khalifah adalah sebuah tanggung jawab yang kelak akan dipertanggung jawabkan diakhirat. Bukan hanya sekedar kehidupan dunia semata.

Wallahu alam