-->

5 Fakta Baru Pembunuh yang Senyum-senyum Bawa Jasad Korban

Jakarta - Sejumlah fakta baru di balik kasus pembunuhan Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) yang dilakukan Christian Rudolf Tobing (36) terus terungkap. Dari mulai soal cara membunuh dalam sunyi hingga trauma masa kecil Rudolf.
Kasus pembunuhan ini cukup menyita perhatian publik lantaran Rudolf sempat tersenyum-senyum saat membawa jasad korban di lift. Korban tewas usai ditampar dan dicekik.

Pembunuhan kepada Icha terjadi pada Senin (17/10) di salah satu kamar apartemen daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban saat itu diajak oleh Rudolf untuk siaran podcast.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap fakta-fakta baru terkait kasus pembunuhan ini.

1. Belajar Membunuh dalam Sunyi

Hasil pemeriksaan mengungkap Rudolf rupanya sempat belajar cara membunuh orang tanpa mengeluarkan suara. Cara itu didapatkannya dari hasil penelusuran di internet.

Cara keji itulah yang dipakai Rudolf untuk menghabisi nyawa Icha. Korban tewas hingga jasadnya dibuang Rudolf di bawah kolong Tol Becakayu, Bekasi.

2. Rudolf Sempat Berencana Sewa Pembunuh Bayaran

Polisi mengungkap Rudolf sempat berencana menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi korban.

"Pelaku sempat pada saat sebelum melakukan pembunuhan untuk membunuh H, pelaku sempat men-searching di internet jasa pembunuhan bayaran dan tarifnya," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Temuan itu didapat penyidik setelah memeriksa handphone pelaku. Penyidik menemukan riwayat pencarian Rudolf terhadap jasa pembunuh bayaran.

Terpisah, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan rencana menyewa pembunuh bayaran itu akhirnya urung direalisasi. Pasalnya, Rudolf tidak memiliki biaya yang cukup untuk membayar jasa tersebut.

"Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi karena, menurut keterangan pelaku, itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," tutur Panjiyoga.

3. Belajar Tiga Hari Cara Membunuh

Gagal menyewa pembunuh bayaran, Rudolf lalu mengatur siasat baru dalam membunuh Icha. Rudolf mengaku sempat mempelajari cara membunuh orang.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan tersangka Rudolf sempat mencari informasi perihal membunuh orang tanpa bersuara di internet. Rudolf mempelajari hal itu selama tiga hari.

"Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," kata Panjiyoga.

4. Tak Ada Kekerasan Seksual

Rudolf mengaku membunuh Icha dengan alasan dendam. Polisi memastikan tidak ada kekerasan seksual terhadap korban, baik sebelum maupun sesudah peristiwa pembunuhan terjadi.

"Tidak ada kekerasan seksual, tidak ada," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Hengki mengatakan Rudolf Tobing menyimpan dendam kepada Icha karena dianggap telah mengkhianati pertemanan mereka. Ia kemudian merencanakan pembunuhan tersebut.

5. Rudolf Punya Trauma Masa Kecil

Polisi telah melakukan tes psikologis terhadap Rudolf. Hasil sementara, polisi menyebut Rudolf memiliki trauma masa kecil.

"Untuk pemeriksaan psikologis sudah dilakukan oleh tim psikologi Polda Metro Jaya, hasil sementara pemeriksaan baru disampaikan kepada kami bahwa pelaku mempunyai trauma masa kecil," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10).

Hengki mengungkap trauma Rudolf muncul karena kerap dipukuli orang tuanya. Hengki menyebut Rudolf memiliki emosi yang meledak-ledak.

"Karena sering dipukuli oleh orang tuanya, pelaku memiliki emosi yang meledak-meledak," ujarnya. [detiknews]