-->

PERUBAHAN STATUS PANDEMI KE ENDEMI, DEMI APA?

Oleh : Erlyn Lisnawati 

Kondisi negeri ini belum bisa terlepas dari cengrakaman Covid 19, nyatanya saat ini bermunculan varian baru, semisal Omicron dll. Meski demikian, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan keyakinannya, bahwa wilayahnya bisa masuk ke status endemi Covid 19 meski 80 persen warganya kini sudah mengabaikan penggunaan masker. Indikator kesiapan masuk ke status endemi salah satunya yakni tingkat vaksinasi hampir 100 persen. Selain itu juga terlihat dari kasus yang landai dan turun dari 6.893 orang, menurun sebanyak 503 orang dibanding sebelumnya. 
( liputan6.com 13/3/22 ).

Menurut Program vaksinasi Covid 19 di Indonesia telah bergulir sejak beberapa bulan kebelakang, namun untuk mencapai kekebalan Herd Imunity memerlukan waktu tidak sebentar ( kurang lebih memakan waktu 15 bulan kedepan ). Mempertanyakan alasan dibalik prediksi peralihan status menjadi endemi,namun nampaknya terlalu terburu - buru. Pasalnya, mengingat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menetapkan kondisi berubah dari pandemi ke endemi.Jangan hanya karena alasan ekonomi, sehingga pada akhirnya rakyatlah yang akan menjadi korban.Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi?

Seperti yang diungkapkan oleh Epidemikologi UI Iwan Kurniawan, terkait perubahan pandemi menjadi endemi dengan melihat penurunan penderita Covid 19.Tentu saja, membutuhkan beberapa  syarat/tahapan untuk peralihan dari pandemi ke endemi, diantaranya : kesepakatan pemerintah dan pakar untuk indikator yang dipakai dalam penentuan perubahan status dari pandemi ke endemi. Sistem survei yang akurat, terkini dan cepat tanggap, sehingga jika ada indikasi mulai terjadi lonjakan kasus dapat segera dilakukan tindakan. Edukasi masyarakat bahwa endemi bukan berarti Covid 19 sudah tidak ada, sehingga protokol kesehatan tetap harus dilakukan.

Perubahan status pandemi ke endemi sebenarnya masih rancu, mengapa demikian? 

Tentu saja, karena diakibatkan teori dan realitas yang berbeda. Dimana konsep Herd Imunity yang menjadi dasar pelaksanaan vaksin untuk mengentaskan pandemi ini terbukti tidak manusiawi.Solusi seolah-olah hanya dengan vaksin bisa bertahan dari serangan Covid 19 dan menaikan imunitas.Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah solusi yang solutif dan mengakar. Begitupun, perubahan status dari pandemi ke endemi seharusnya ditanggapi secara serius dan fokus. Belum lagi, ditengah himpitan ekonomi, sangat memberatkan rakyat. Ini jelas, betapa sistem kapitalisme dan sekularisme sangat tidak manusiawi dan jelas berbahaya bagi kelangsungan kehidupan.

Solusi yang dilahirkan dari sistem kapitalisme tidak lepas dari motif ekonomi yang mengganggap layanan negara sebagai barang komoditas yang dikomersilkan. Rakyat harus berjuang sendiri untuk lepas dari deraan yang terjadi selama ini. Lihat saja, kelalaian rezim yang dedikasinya untuk kepentingan kapitalisme tampak dari hulu sampai hilir. Dari hulu menggunakan konsep bathil Herd Imunity berbasis vaksinasi sebagai dasar penanganan pandemi. Dari hilir adanya komersialisasi dan industrialisasi pelayan kesehatan sebagai bagian sistem kapitalisme global yang mahal.

Beda hal nya dengan negara Islam, sebagai satu - satunya kunci penyelesaian persoalan umat saat ini termasuk Covid 19. Islam dalam penanggulangan pandemi, akan menjamin kehidupan normal diluar area wabah. Begitupun, di area wabah akan segera memutus rantai penularan secara efektif, singkat, cepat dan tentu saja secara manusiawi. 

Di hulu : menggunakan strategi lockdown syar'i adalah konsep dasar penanganan pandemi. Rasulullah SAW menegaskan : " Jika kamu mendengar wabah disuatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah ditempat kamu berada, makan jangan tinggalkan tempat itu." ( HR. Bukhari ).

Di hilir :  penerapan sistem kesehatan Islam berdiri diatas pilar yang sangat kokoh yang mampu berhadapan dengan berbagai tekanan, termasuk pandemi ini. Setiap orang terjamin akses yang mudah terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh negara Islam secara gratis dengan kualitas yang sangat baik.

Negara dalam daulah Islam adalah pihak yang sangat bertanggung jawab penuh dan langsung terhadap pelaksanaan penganan wabah. Sehingga memberikan jaminan secara penuh keselamatan jiwa rakyatnya. Peran negara tidak tergantikan oleh pihak lain, dana mencukupi, SDM yang mumpuni, fasilitas sarana dan prasarana kesehatan terbaik akan diberikan untuk semua lapisan masyarakat. Ini semua karena negara Islam berlandaskan akidah Islam yang mampu mewujudkan kesejahteraan, keselamatan seluruh rakyat. 

Wallahu'alam bi shawab