-->

Data Corona di RI Dibuka Setelah Diminta Jokowi: PDP 10.482, ODP 139.137


Untuk pertama kalinya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuka data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) corona. Hal ini menyusul arahan dari Presiden Jokowi, Senin (13/4).

Ia menjelaskan, keberadaan ODP ini harus menjadi perhatian dari masyarakat. Sebab, kebanyakan dari mereka tidak menunjukkan gejala corona.

"Ini jadi perhatian besar kita. Karena enggak nutup kemungkinan dari saudara kita masuk ODP dalam kondisi enggak sakit. Sakit ringan sehingga bisa dirasakan enggak sakit," ungkap Yurianto.

"Berpotensi jadi sumber penularan kalau enggak dirawat dengan baik, enggak isolasi mandiri dengan baik," imbuhnya.
Cover Story -  Ilustrasi Corona
Ilustrasi Corona. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Jumlah PDP corona pun terhitung cukup besar. Mereka yang masih menunggu hasil tes PCR ini ada 10.482 orang.
"PDP ada 10.482 orang, terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan pcr sebanyak 4.839 orang," jelas Dirjen P2P Kemenkes ini.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi meminta agar data-data terkait kasus corona tersebut diumumkan. Perintah ini baru muncul setelah ada 4.000 orang lebih positif corona di Indonesia.
"Harusnya ini setiap hari bisa di-update dan lebih terpadu. Data terpadu menyangkut PDP, ODP, positif, yang sembuh, meninggal, jumlah yang sudah PCR berapa dan semuanya. Dan terbuka hasilnya sehingga semua orang bisa akses dengan baik," ucap Jokowi membuka rapat, Senin (13/4).

Jokowi berharap data itu terintegrasi antara semua kementerian dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipimpin Letjen Doni Monardo.
"Semua kementerian masuk ke Gugus Tugas sehingga informasi itu semua ada. Baik mengenai jumlah PDP, ODP, positif, meninggal, sembuh, semua jadi jelas dan terdata dengan baik," tuturnya. [kumparan]