-->

Sedekah Dana Corona: Pemerintah Kemana?



Oleh : Afiyah Rosyad

Pandemi virus Covid-19 belum juga terselesaikan. Mengingat minimnya APD tim nakes yang menghambat mereka dalam melayani ODP ataupun PDP. Bahkan tim nakes sendiri berisiko tinggi tertular dengan APD seadanya.

Langkanya APD dan juga minimnya dana yang disiapkan pemerintah dalam penanggulangan virus Corona, membuat penyebaran virus semakin tak terkendali.

Inisiatif gathering dana ataupun sedekah dana, dijadikan langkah oleh sebagian komunitas dan personal untuk menanggulangi virus Corona. Sebut saja CEO salah satu Founder DANA, Vincent Iswara yang berkolaborasi dengan Kita Bisa menggelar donasi dana untuk menyediakan APD bagi tenaga kesehatan di rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah. Kompas.com, Selasa (24/03/2020)

Kini pemerintah juga telah mempersiapkan diri menerima sedekah dana untuk menanggulangi virus Corona. Sebagaimana yang dilansir Kompas. com, Menkeu, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang proses membuka rekening khusus melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP). Dimana rekening ini dimaksudkan untuk menampung donasi dari dunia usaha, yang akan dikelola langsung oleh BNBP untuk menanggulangi Corona secara nasional. Jakarta, Rabu (25/03/2020)

Sedekah dana untuk virus corona yang diprakarsai swasta ataupun pemerintah sendiri membuktikan bahwa negeri ini minim anggaran untuk menanggulangi bencana. Sebenarnya, menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menyiapkan dan menganggarkan dana untuk mencegah dan menanggulangi virus Corona agar tak tersebar luas.

Termasuk dana yang harus dianggarkan pemerintah, saat keputusan lockdown diberlakukan demi menghentikan penyebaran virus tersebut. Pemerintah memang harus menyiapkan dana yang besar untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat selama lockdown. Dan juga menyiapkan dana untuk menangani ODP dan PDP.

Sedekah dana yang digalakkan bukan hal yang terlarang, tentu saja boleh. Namun, betapa miris di saat rakyat sendiri kelabakan dengan wabah yang menyerang, persediaan kebutuhan yang menipis, harga kebutuhan yang mulai tak stabil, justru pemerintah terkesan membiarkan rakyat menghadapi virus itu sendiri. Ditambah lagi dengan permohonan sedekah yang tentu menambah berat beban rakyat.

Meski nantinya yang diminta sedekah dana adalah unit usaha, tetap saja unit usaha sendiri kini mengalami kelesuan dalam usahanya. Jika kemudian ditetapkan harus sedekah dana meski nominal sukarela, belum tentu juga dana yang akan disedekahkan murni laba usahanya.

Sedekah dana dalam menanggulangi virus Corona menunjukkan pemerintah abai akan tanggung jawabnya. Berlepas tangan dalam mengayomi urusan rakyat.

Lepas tangannya pemerintah terhadap urusan rakyat menjadi ciri khas sistem kapitalis. Dimana negara tak mau dirugikan dengan memikirkan kesejahteraan dan keselamatan rakyat. Yang diukur dalam sistem kapitalis adalah meraih materi atau finansial yang sebesar-besarnya. Salah satu motifnya dengan sedekah dana atau gathering dana rakyat ini.

Maka jika terkumpul di rekening BNBP sedekah dana tersebut, tentu saja pemerintah tidak perlu repot menganggarkan dana.

Islam Problem Solving

Berkebalikan dengan sistem kapitalis, sistem Islam justru menjaga keselamatan ummat. Islam adalah tatanan kehidupan yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan, termasuk menanggulangi wabah Corona ini.

Sejarah peradaban Islam membuktikan, saat wabah menimpa suatu negeri atau wilayah, maka tak boleh ada yang keluar masuk ke negeri atau wilayah tersebut. Lockdown yang dilakukan diiringi dengan pemenuhan kebutuhan pokok individu per individu gratis.

Islam mewajibkan pemerintah yang memenuhi kebutuhan pokok individu rakyat tersebut. Dan Islam juga mewajibkan pemerintah bersungguh-sungguh melayani ummat dan menanggulangi wabah dengan cepat. Dana diambil dari baitul mal.

Jika baitul mal kosong melompong, barulah pemerintah akan mengumumkan kaum muslimin yang kaya saja untuk bersedekah. Jika belum mencukupi, maka pemerintah akan berutang pada kaum muslimin yang kaya saja. Kalau ternyata belum juga bisa mencukupi untuk menanggulangi wabah, maka pajak akan ditarik atas kaum muslimin yang kaya.

Kaya di sini adalah orang yang memiliki kelebihan harta setelah memenuhi kebutuhan pokok dan kamaliahnya. Karena Islam tidak akan memeras rakyat sedemikian rupa.

Wallahu A'lam Bish Showab