-->

Peran Ibu Saat Pandemi Corona



Oleh : Nur Fitriyah,Sos

Dua minggu sudah anak-anak menjalani home schoolling, dan akan di tambah 7 hari lagi. Bagi anak-anak mendengar kata libur memang sungguh asyik, terlebih dalam jangka waktu yang lama. Yang ada dalam benak mereka liburan panjang di isi dengan jalan-jalan atau berkunjung di rumah saudara.

Tapi realita tak sesuai ekspektasi. Libur lama yang mereka jalani tetap layaknya sekolah, tugas menumpuk menanti.
dari pagi hingga siang, para ibu sudah siap dengan ponselnya untuk mengecek tugas yang dikirim oleh guru.

Sepintas tampak biasa atau bahkan ringan. Tapi bagi mereka yang tidak biasa justru aktivitas home schoolling ini memberatkan sekali. Apalagi untuk ibu-ibu pekerja, ketika 2 anaknya dirumah semua harus home schoolling waktu terbagi antara bekerja dengan mengajari anak sekolah.

Ditambah lagi ibu harus siap-siap repot dengan menyajikan makanan dan cemilan untuk anak untuk tetap stay at home.
Disinilah peran ibu di uji. Tidak sedikit yang mengeluhkan dengan perpanjangn libur anak akibat pandemi ini.
ibu yang biasanya bisa melakukan aktivitas secara normal sejak ada pandemi ini harus membagi waktu. Tak hanya dengan anak-anak, Ibu juga harus siap melayani suami yang di saat pandemi ini harus work from home. 

Ibu adalah sekolah pertama bagi anak.
mereka belajar berjalan,bicara ibulah yang pertama mengenalkan. Tapi tidak dengan realitas sekarang. Saat ini balita umur 2 atau 3 tahun sdh mulai sekolah dan di titipkan karena sang ibu bekerja. Berbanding terbalik dengan fungsi ibu sendiri. Dan dihadapkan dengan situasi sekarang, banyak para ibu yang mengeluhkan dan juga bingung bagaimana mengatur home schooling anak dan urusan kerja ibu.
ibu sekarang di hadapkan pada dilematis sebagai pencari nafkah.

ini akibat sistem yang mendukung peran wanita dalam ranah publik. Mereka diberikan akses seluasnya utk tetap berkarya dalam bidang formal. Tidak salah wanita itu bekerja atau berkarier di luar rumah, tapi bagi seorang muslim hakekat istri adalah di rumah,ibu sekaligus pengatur rumah tangga. Tidak mudah memang menjadi istri yg pure dirumah, karena tuntutan ekonomi saat ini memang mendorong wanita untuk berkarier.

Harusnya dengan adanya sosial distancing di tengah wabah korona ini menjadikan keakraban antar anggota keluarga,karena tidak sedikit keluarga yang walau satu rumah tapi renggang hubungannya.
moment ini harusnya bisa menjadi salah sarana keakraban. Peran ibu saat pandemi corona sangat menjadi sorotan. Bagaimana tidak,ibu harus belajar menjadi guru untuk anak anaknya,dan menjadi partner terbaik saat suami work form home.

Kita ambil hikmah terbaik dari social distancing, menjadikan kita bersyukur karena kita masih mempunyai tempat tinggal dan menjadi moment terbaik untuk berkumpul dengan keluarga.

Sungguh, Islam telah mengatur tugas laki-laki dan perempuan, tidak ada kekeliruan di dalamnya. Semoga dengan adanya sosial distancing menjadikan ibu multi talent. 

Waalahu a'lam bi showab