-->

Libur Sekolah: Suka atau Duka

Oleh: Isti Rahmawati, S.Hum (pengajar)

Akibat penyebaran wabah Corona covid-19 yang semakin berkembang, pemerintah mengambil langkah preventif dengan meliburkan sekolah selama dua minggu. Banyak sekolah yang menerapkan sistem daring agar kegiatan pembelajaran siswa tetap berlangsung di rumah dengan bimbingan orang tua. 

Bagaimana kesan ananda dua hari di rumah? Apakah anak-anak di rumah benar-benar dibimbing orangtua? Tak sedikit orang tua yang mengeluh karena tidak mampu membimbing anak-anak. Ada anak yang tidak bisa fokus, ingin bermain gadget, anak malah mengalihkan perhatian dengan nonton tv. Ada pula orang tua yang tak mampu sebab tak mengerti pelajaran anak. 

Kita yakini bahwa ada sebagian orang tua yang ‘cuci tangan’ dengan proses belajar anak. Ada orang tua yang 100% menyerahkan anaknya kepada sekolah. Dan liburan 2 minggu ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi orang tua yang demikian. Mulai dari pagi hingga sore hari harus dibimbing. Sudah banyak omelan dan pelototan yang ditumpahkan demi mendapat perhatian anak. 

Sejatinya, itulah peran orang tua yang sebenarnya. Guru di sekolah sangat berhati-hati ketika mengajarkan materi tiap pelajaran. Menegur dengan lembut kala anak susah untuk diarahkan. Maka, orang tua pun harus melakukan hal yang sama. Membimbing anak seperti halnya seorang guru. Jangan sampai, libur panjang malah menjadi hal yang menakutkan bagi anak. 

Jangan sampai, guru justru lebih mengerti anak daripada kita sendiri sebagai orang tua. Momen liburan ini seharusnya digunakan orang tua sebagai momen untuk merekatkan hubungan dengan anak. Tingkatkan bounding yang hilang saat anak sekolah. Inilah momen bagi orang tua untuk mengenal kembali karakter anak. 

Kepada orang tua yang hari ini libur, yuk tingkatkan kedekatan kita dengan anak. Bimbing anak penuh cinta. Jangan marahi mereka. Jangan anggap anak libur sebagai beban tambahan bagi orang tua. 

Akhirnya, orang tua semakin memahami bahwa menjadi guru itu tak mudah. Mengajari anak sendiri saja kita sudah merasa kewalahan apalagi guru yang harus mengurus puluhan anak di dalam kelas. Mengajarkan anak-anak itu memang tugas berat, tapi berbuah banyak kebaikan. 

Wallahualam bishawab []