-->

Refleksi Jatuhnya Konstantinopel dan Upaya Penegakan Khilafah yang Kedua

Meski semua makar yang mereka buat, kejahatan yang mereka datangkan dan keburukan yang mereka perbuat terhadap Hizb dan qiyadahnya dengan dugaan mereka akan berpengaruh di dalam Hizb, dugaan mereka justru berbalik kepada mereka dan berikutnya dengan izin Allah mereka berbalik arah mundur ke belakang gagal total tidak meraih kebaikan bagaimana pun lancangnya kebohongan, tipudaya dan makar mereka.
________________________________________


Oleh: Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

Perhatian Barat menjadi mengerahkan segenap daya agar al-Khilafah tidak kembali lagi sehingga kekuatan yang telah disiapkan tidak terlantar, khususnya Barat telah menjadi penjajah negeri-negeri kaum Muslim. Barat memonitor dari dekat gerakan-gerakan di negeri kaum Muslim. 

Ketika diumumkan berdirinya Hizbut Tahrir 1372 H-1953 M dan menjadi jelas bagi Barat bahwa pilar aktifitas Hizb dan agenda vitalnya adalah mengembalikan al-Khilafah kembali dan bahwa Hizb serius dan penuh kesungguhan dalam perjuangannya, Barat menyuruh agen-agennya para penguasa untuk melarang Hizb dan dilanjutkan dengan penangkapan dan penyiksaan hingga mati syahid di berbagai wilayah. 

Kemudian dengan vonis panjang hingga selamanya di wilayah-wilayah lainnya Kemudian mereka menambah dengan uslub-uslub kedustaan, pemalsuan, dan manipulasi fakta tanpa rasa malu sedikitpun dan supaya kebohongan-kebohongan yang dibuat-buat itu berpengaruh seperti anggapan mereka, mereka membuat orang-orang yang melakukannya menggunakan nama-nama kaum Muslim dan berpenampilan layaknya kaum Muslim. 

Kemudian berjalan bersama mereka dalam kebohongan yang dibuat-buat ini, sebagian tarikin, an-nakitsin (orang-orang yang melanggar sumpahnya) dan orang-orang yang dikenai sanksi di antara mereka yang dahulu ada di dalam Hizb Begitulah, semua golongan itu bersekutu dalam kebohongan yang dibuat-buat, pemalsuaan fakta, dan manipulasi fakta. 

Setiap dari mereka memiliki peran: kaum kafir, orang-orang munafik, orang-orang yang gemetar (al-murjifûn), kemudian sejumlah kecil dari orang yang meninggalkan dakwah (at-târikîn), orang yang dijatuhi sanksi (al-muâqabîn), orang yang melanggar sumpah (an-nâkitsîn) dan orang-orang yang ada penyakit di hatinya, mereka berserikat dalam tipudaya terhadap Hizb dan membuat-buat fitnah kebohongan terhadapnya. Dalam yang demikian itu mereka menyusuri jalan beracun yang mereka lingkupi dengan kebohongan pada setiap tahapan mereka. 

===

Setiap kali satu kebohongan gagal, mereka datangkan kebohongan yang lain. Orang-orang yang berbajukan kebohongan itu lupa atau pura-pura lupa bahwa syabab Hizb memiliki pikiran yang jernih, kecepatan berpikir dan kecerdasan yang dalam yang membuat mereka bisa membedakan yang buruk dari yang baik sehingga mereka tidak membiarkan kebohongan memasuki kemah besar mereka Begitulah, bagaimanapun alat rias yang mereka gunakan mendandani berbagai kebohongan, dan bagaimanapun industri dekorasi untuk memalsukan fakta yang mereka ikuti dalam merekayasanya, maka tidak ada telinga pada syabab Hizb dan tidak pula pada orang yang berakal dari kaum Muslim yang mau mendengarkannya. Tetapi yang terjadi:

﴿كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئاً﴾

“laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.” (TQS an-Nur [24]: 39).

===

Meski semua makar yang mereka buat, kejahatan yang mereka datangkan dan keburukan yang mereka perbuat terhadap Hizb dan qiyadahnya dengan dugaan mereka akan berpengaruh di dalam Hizb, dugaan mereka justru berbalik kepada mereka dan berikutnya dengan izin Allah mereka berbalik arah mundur ke belakang gagal total tidak meraih kebaikan bagaimana pun lancangnya kebohongan, tipudaya dan makar mereka.

﴿وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ﴾

“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (TQS Fathir [35]: 43).

===

Kesudahan semua itu akan mereka dapati di sisi Allah kelak bagaimana pun masifnya kedustaan dan makar mereka.

﴿وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ﴾

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (TQS Ibrahim [14]: 46).

===

Dalam penutup, sungguh sikap kuat Anda, wahai saudara-saudara, yang kokoh di atas kebenaran, kuat dan jelas di depan kampanye berturut-turut terhadap dakwah kebenaran sungguh mengingatkan kita kepada sikap para sahabat ridhwanullah alayhim meneladani sikap Rasulullah ﷺ, kebijaksanaan yang agung dalam menghadapi berbagai kesulitan Begitu pulalah sikap Anda. 

Sikap tegar lagi kukuh, tidak melemah meski terjadi berbagai cobaan dan tidak gentar selama fitnah, tetapi tekad Anda makin kuat dan tenggorokan Anda melantangkan kebenaran. Anda memandang dunia sekali dan sebaiknya memandang akhirat berkali-kali. Maka Hizb merasa tenang dengan Anda dan Anda tenang dengan Hizb.

﴿رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْماً تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ*لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ﴾

“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (TQS an-Nur [24]: 37-38). 

===

Terakhir, saya memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar menangani perealisasian kabar gembira-kabar gembira Rasululalh ﷺ sehingga al-Khilafah kembali kepada umat ini dan berikutnya membebaskan al-Quds, dan menaklukkan Roma sebagaimana telah didahului oleh penaklukan saudarinya Roma (Konstantinopel) sebagai pembenaran terhadap hadis-hadis Rasulullah ﷺ sebagaimana kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar memberi kita pertolongan dari sisi-Nya sehingga kita bisa memperbagus amal dan menyempurnakannya sehingga kita layak untuk mendapat pertolongan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾

“Pada hari itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (TQS ar-Rum [30]: 4-5).

===
#Remember1453
#ConquestofConstantinople
#MuslimPernahJaya
#TheReturnofKhilafah
#TheSecondRevivalofIslam

—————————————
Sumber : Muslimah News ID