-->

Meraih Pahala, Menjemput Surga

Oleh : Ummu Farras 

Peluh dan lelah seringkali datang menyambangi tubuh seorang ibu. 24 jam dalam sehari, seorang ibu terus melakukan irama yang sama. Mengurus kebutuhan rumah tangga, suami, serta mengurus dan mendidik anak-anak. Belumlah lagi amanah yang lain yang wajib ditunaikan. MasyaaAllah. 
Itulah sebab mengapa kedudukan seorang ibu begitu mulia di dalam Islam. Mari kita renungi sebuah riwayat. 
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang Yaman itu bersenandung,

إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ

“Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.”

Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad No. 11).

Begitu istimewa seorang ibu. Maka, siapa pun yang menyandang status sebagai seorang ibu, bersyukurlah. Berbahagialah. Karena kita begitu istimewa. Begitu banyak ladang pahala yang bisa kita panen dalam keseharian kita. Tugas rumah tangga memang sangat berat terasa. Tak terkecuali bagi seorang putri teladan, Fatimah Az-zahra. Ketika Nabi SAW berkunjung ke rumah putri kesayangannya ini, didapatinya sang putri sedang menangis sambil menggiling gandum dengan menggunakan raha (alat penggilingan gandum tradisional yang terbuat dari batu). Hingga tangan putri Rasulullah pecah-pecah dibuatnya. Tapi wasiat sang Ayah meluluhlantakkan kepayahannya. Berikut kita renungi kembali wasiat Agung Rasulullah SAW kepada putrinya. 

Wahai Fatimah, Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

Wahai Fatimah, Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

Wahai Fatimah, Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

Wahai Fatimah, Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti.

Wahai Fatimah, Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
Wahai Fatimah, Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan. 

Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya.

Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

Wahai Fatimah, Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

Wahai Fatimah, Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

Wahai Fatimah, Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. 

Wahai Fatimah, Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Serta Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka dan dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

MasyaaAllah. Ternyata banyak sekali pahala yang dipersiapkan Allah bagi para wanita. Setelah membaca wasiat Rasulullah SAW ini, mudah-mudahan semangat kita berkobar kembali ya ibu ibu. Mari kita meraih pahala, menjemput surga! 

Wallahu'alam bisshowwab