-->

4.474 Korban Virus Corona, Mau Berapa Banyak Lagi?

Oleh : Raden Roro Ranty Kusumaningayu
(Mahasiswi S1 Biologi Universitas Negeri Malang) 

Semenjak ramainya pemberitaan mengenai merebaknya virus Corona yang berasal dari Wuhan, kini banyak situs yang menampilkan data terupdate jumlah korban yang terus berjatuhan. Salah satunya adalah situs https://gisanddata.maps.arcgis.com, anda juga bisa mencari situs lain yang juga memberikan info terbaru tentang virus Corona jenis 2019-nCoV. Itu baru yang terkonfirmasi, bisa jadi ada yang belum terdata. Karena sampai hari inipun jumlah media lain mengatakan jumlah korban terutama yang meninggal terus bertambah.

Wabah penyakit sejatinya bukan hal yang baru di dunia. Dahulu pandemi H2N1 juga sempat mewabah di Asia termasuk Indonesia. Jauh kalau kita mau membuka sejarah, pernah terjadi wabah Lepra pada masa pemerintahan Rasulullah SAW. Ketika penyakit tersebut mulai menyebar, beliau mulai memberi instruksi melalui sabdanya:

إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا

"Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)

Hal tersebut merupakan upaya karantina Rasulullah terhadap penduduk Madinah kala itu. Berkat kesabaran beliau dan masyarakat serta upaya penyembuhan melalui tindakan medis, wabah tersebut lambat laun mulai berkurang hingga Madinah akhirnya terbebas dari wabah Lepra. Itu merupakan tindakan Rasulullah dahulu. Lantas bagaimana sekarang? Apakah tindakan tersebut bisa dilakukan? Sangat bisa. Tentunya upaya tersebut harus dilakukan oleh pemerintah selaku pemegang kekuasaan dan pelayan masyarakat. Bukan justru membuka pintu lebar agar wabah semakin tersebar luas.

Dilansir dari Repulika.co.id, kedatangan 150 turis asal China di Bandara Internasional Minangkabau pada Ahad (26/01/20) disambut oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Artinya Indonesia telah dimasuki penduduk yang baru saja di daerahnya terkena wabah penyakit. Seharusnya pemerintah sejak mengetahui tersebarnya 2019-nCoV, telah memandang jauh kedepan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat. Terlepas dari adanya hubungan politik antara Indonesia dan China. 

Sebelum merebaknya 2019-nCoV, China memang sedang menjadi sorotan dunia karena mengurung muslim minoritas etnis Uyghur dalam Camp Reedukasi mereka. Upaya pendidikan ulang dengan menanamkan pemahaman komunisme kepada umat muslim tak lama akan menuai karma bagi China dan sudah terbukti. Sudah cukup penderitaan yang dialami umat muslim atas tindakan tidak manusiawi mereka.

Oleh karena itu dengan keadaan yang semakin rumit, sebagai seorang muslim senantiasa memohon pertolongan kepada Allah disamping adanya ikhtiar yang benar dari pemerintah. Karena datangnya penyakit baik yang disengaja disebarkan ataupun tidak sengaja adalah ketetapan Allah yang harus diterima oleh manusia dan dihadapi. Bisa jadi ini merupakan bentuk teguran karena manusia yang kini melalaikan syariatNya. Semoga Allah mengampuni dosa kita dan segera mengangkat wabah yang semakin mendera umat manusia. 

Wallahu’alam.