-->

Jangan Belikan Terompet Untuk Anak-Anakmu


Jangan Belikan Terompet Untuk Anak-Anakmu

Oleh : Ustadzah Yanti Tanjung

Tidak perlu memberitahu pada anak bahwa kita akan menghadapi tahun baru dan semua orang akan merayakannya. Buatlah fakta tahun baru tersebut tidak menarik bagi anak-anak walau disana sini banyak yang jualan terompet dan atribut tahun baru lainnya.
.
Tidak penting anak tahu seluk beluk tahun baru di usianya yang belum baligh, karena arus tahun baru baik itu pemikiran maupun rangsangan emosional tidak baik bagi stimulasi anak apalagi anak usia dini.
.
Jika orang tua tidak punya perhatian pada peringatan tahun baru anakpun tidak akan meliriknya dan tidak akan meminta untuk berada di tengah-tengah peringatan itu, bahkan tidak mempedulikannya.
.
Jika ada anak yang sangat berkeinginan ikut terlibat di dalamnya itu lebih kepada sikap toleran ayah bunda, semisal memberikannya terompet, mengajaknya menyalakan kembang api di malam hari dan mengajaknya melepas tahun di dini hari sebagai bentuk ucapan selamat tinggal tahun 2019, selamat datang 2020. Atau membolehkan anaknya pergi bersama teman-temannya berkumpul untuk merayakan.
.
Namun bagaimanapun anak pasti akan melihat fakta-fakta orang yang akan memperingati, semisal mulai banyaknya hiburan, penjual terompet dimana-mana. Orang tua tinggal menjelaskan bahwa perayaan tahun baru itu bentuk tasyabbuh 'alal kuffar, menyerupai orang kafir dan itu dilarang oleh Allah dan Rasulnya. Seorang muslim tidak boleh meniru gaya orang kafir.
.
Jelaskan pula kemaksiatan yang dilakukan oleh orang-orang tersebut dan pola hidup muslim yang dirusak, yang seharusnya malam itu tidur dan bangun tengah malam untuk tahajjud dan berdoa, tapi mereka malah begadang hingga tengah malam, boro-boro tahajjud subuhpun lewat. Sampaikan juga bahwa kemaksiatan mengundang azab Allah swt.
.
Dengan demikian anak akan terjaga dari pengaruh perayaan tahun baru dan ikut-ikutan dengan teman-temannya karena baginya tauladan ayah bunda adalah utama.
.
Jika setiap orang tua berpikir yang sama, tentu perayaan tahun baru akan sepi pengunjung. Karena ketinggian berpikir orang tua dengan Islam lalu mereka tularkan kepada anak-anak akan membuat susana perayaan tahun baru tidak diminati lagi sekaligus menghimbau penguasa agar menghentikan perayaan yang mengundang bencana di daratan dan di lautan.
Wallaahu a'lam bishshowab

Sumber : Wadah Aspirasi Muslimah