-->

Darurat Krisis Moral, Islam Penyelamat Generasi

Oleh : Suherti
(Aktivis Muslimah) 

Pondok pesantren saat ini seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman, untuk anak-anak satri menimba ilmu agama Islam lebih dalam dan menyeluruh, begitupun orang tua santri seharusnya akan menjadi lebih tenang, dan tentram pada saat anak-anak mereka titipkan di pondok pesantren, untuk belajar agama di banding dengan menitipkan anak-anak mereka disekolah formal.

Tetapi saat ini orang tua akan tetap merasa risau dan tidak tenang menitipkan anak-anak mereka untuk mondok, disebabkan sekarang tidak sedikit kasus kriminal yang terjadi di pondok-pondok pesantren seperti kasus bully dan penganiayaan yang sering terjadi di dunia pendidikan saat ini. Dan yang lebih memprihatinkan sampai tega menghilangkan nyawa sesama santri. Seperti kasus yang terjadi di pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Seorang santri yang bernama Airul Harahap (13) dianiaya oleh santri seniornya hingga meninggal dunia. (METROJAMBI.COM)

Tentu saja kasus ini hanya salah satu kejadian yang menggambarkan rusaknya moral generasi muda saat ini, anak-anak yang notabene nya dibina di pondok saja tega melakukan tindakan keji yang sampai menghilangkan nyawa rekan sesama santri sungguh sangat diluar dugaan. Tetapi inilah salah satu potret buram generasi saat ini yang menghiasi dunia pendidikan negeri kita. Tentu saja muncul dalam benak kita mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi dalam dunia pendidikan kita apa yang salah?

Jika kita perhatikan secara seksama ternyata semua kejadian yang menunjuKkan kerusakan moral generasi saat ini, adalah karena penerapan sistem kapitalis yang mengatur semua lini kehidupan yang di emban oleh negara kita. Di dalam sistem kapitalis berasaskan sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan yang mengagungkan demokrasi dengan semua kebebasannya, salah satunya kebebasan berbuat dan berprilaku dalam menjalani kehidupan ini. Yang ternyata semua itu adalah sumber kerusakan moral generasi, ditambah lagi dengan asas sekulerisme sehingga pesantren-pesantren dibatasi ajaran-ajaran agama Islam yang dianggap akan mampu membuat kebangkitan Umat Islam, dan seringkali di pondok- pondok diarahkan untuk mampu menciptakan produk untuk meningkatkan ekonomi pondok. Sekaligus untuk mengalihkan mempelajari Islam secara kaffah, diganti dengan kesibukan menciptakan produk sekaligus mencari cara untuk memasarkannya.
Sehingga wajar jika tidak ada lagi jaminan mutu pendidikan bagi santri yang pondoknya tidak murni memakai 100% kurikulum Islam. Ditambah lagi dalam sistem kapitalis hukuman bagi pelaku pembunuhan sangat ringan bahkan seringkali hukum yang berlaku tumpul ke atas dan tajam ke bawah sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi pelakunya.

Sebab dalam ideologi Islam, sistem pendidikannya memakai kurikulum Islam yang akan menjaga akidah anak anak santri agar selalu ingat Rabb-Nya dalam berbuat dan berperilaku sehari-hari, yaitu standar perbuatanya adalah keterikatan dengan hukum syarak dan sumber kebahagiaanya adalah dengan meraih rida-Nya, jadi para santri yang dibina dengan kurikulum pendidikan Islam akan menjadi generasi yang taat yang yakin perbuatan hari ini akan ada balasannya kelak di akhirat sehingga akan selalu berhati-hati dan bertindak dan berbuat. 

Dalam Islam juga mempunyai sistem sanki yang tegas dalam memberantas kriminalitas yaitu dalam menangani kasus pembunuhan akan di berlakukan hukum qisas yaitu hukuman yang membunuh dibunuh lagi jika dilakukan oleh orang yang sudah balig dan dalam keadaan sadar, kecuali jika pihak keluarga mengikhlaskannya maka hanya wajib membayar diyat ganti rugi yang besarnya ditentukan oleh hakim dalam persidangan Islam. Sehingga orang akan berpikir ribuan kali sebelum melakukan pembunuhan, begitulah hukum Islam bersifat menghapus dosa sekaligus memberikan efek jera bagi pelakunya. Islam menjaga harga diri umatnya sebab dalam Islam satu nyawa seorang muslim lebih berharga dari dunia dan isinya.

Semua keadilan, kenyamanan, ketentraman hidup dapat terwujud jika yang mengatur semua lini kehidupan kita diatur dengan aturan Islam, sebab hanya dengan penerapan Islam secara kaffah Allah akan menurunkan rahmatnya dari langit dan bumi, Islam lahir dari Sang Pencipta sehingga akan terwujud Islam rahmatan lil alamiin.

Wallahualam bissawab