-->

Quo Vadis Dendang Bergoyang Dan Hilangnya Peradaban Pemuda Cemerlang

Oleh: Susi Ummu Musa (Aktivis dakwah Sumut)

Sebagai insan yang hidup di era milenial seperti sekarang tentu sudah bukan hal asing lagi bagi kehidupan masyarakat terkait adanya dunia hiburan yang bisa menghipnotis banyak orang, terlebih lagi bagi generasi muda yang notabene suka sekali dengan euforia musik. tak mau ketinggalan juga bagi orang dewasa dan anak anak jika mendengar alunan musik pasti semua menjadi lebih mood.

Namun benarkah hiburan yang dibuat mampu memberikan efek kepada generasi muda dan masyarakat luas?

Tak dipungkiri bahwa sebuah event event besar sangat dinantikan saat ini, melihat selama dua tahun kehidupan sangat dibatasi karna covid19.

Inilah sebabnya sebuah festival musik besar diselenggarakan di Istora Senayan.

Namun ada kejadian yang menjadi perhatian masyarakat karna festival ini diadakan selama 3 hari berturut turut namun pada hari ketiga dibatalkan oleh pihak penyelenggara.

Ya ! Event music 'Berdendang Bergoyang' yang digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam di Istora Senayan, Jakarta Pusat terpaksa dihentikan jajaran Polres Metro Jakarta Pusat akibat dari kapasitas penonton melebihi aturan yang ditetapkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin.

Kami menilai kondisinya sangat tidak memungkinkan, overload atau over kapasitas, sehingga cukup membahayakan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin dikutip dari VIVA.

Nah", inilah yang menjadi sebuah kebiasaan bagi setiap penyelenggara jika sudah ada korban baru ada tindakan.

Seperti yang diketahui bahwa ada sekitar 27 korban yang pingsan karena kekurangan oksigen dan dilarikan kerumah sakit  hal tersebut terjadi disebabkan jumlah penonton pada hari pertama festival  melebihi kapasitas.

Disamping itu terkait adanya penyelenggaran event besar ini tentu tidak terlepas dari perhatian besar  pemerintah yang seharusnya memikirkan dampak dan apakah sudah sangat layak dan bermanfaat untuk generasi muda, 

Mengingat disistem kapitalisme sekuler ini arus pemuda masa kini jauh dari harapan dan sangat lemah.

Karakter pemuda yang ditempa untuk menyongsong peradaban dunia kedepan dengan ilmu dan keimanan nyatanya pupus dari harapan,hal ini bisa dilihat saat pelarangan acara hijrah Fest beberapa waktu lalu yang cukup membuat banyak pihak kecewa.

Hari ini ummat butuh sentuhan keimanan karna umat benar berada dalam krisis mental yang   disebabkan tekanan dari faktor kehidupan, bukan dengan dendang bergoyang yang tidak membawa dampak apapun terlebih acara tersebut disertai dengan kemaksiatan ( adanya minuman keras).

Sungguh apa yang saat ini kita harapkan pada generasi muda hanya bayangan semu yang tidak akan pernah terwujud jika pemerintah nya saja tidak memberikan ruang dan fasilitas yang membawa generasi muda pada tingkat ketaatan yang sebenarnya.

Inilah penerapan sekuler yang menjadikan agama sebagai ritual belaka dan mengesampingkan aturan aturan yang lahir dari Islam.

Al hasil mewujudkan generasi peradaban pemuda cemerlang hanya mimpi.

Tapi,! Hanya ada satu cara agar kembali negri ini bisa bangkit dari keterpurukan dan kekeliruan dalam membentuk mental generasi yang lemah menjadi generasi yang kuat dan percaya diri yaitu dengan diterapkannya sistem yang berbasis Islam yaitu menjadi kan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai kekuatan institusi negara yang dinaungi oleh pemimpin yang adil dan bijaksana serta memberikan perhatian khusus bagi generasi muda.

Menciptakan suasana yang kondusif yang mencerminkan kepribadian Islam yang dipenuhi dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Hiburan dalam Islam tentu tidak harus muluk muluk seperti sistem hari ini yang butuh modal besar dengan event yang malah menimbulkan keributan.

Dalam Islam ketika penguasa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat baik muslim maupun non muslim secara revolusioner dan sama.

Serta jaminan keamanan   mampu meliputi seluruh penjuru negeri baik dikota maupun didesa ini sudah menjadi hal yang paling membahagiakan.

Karena tanggung jawab penguasa secara lahir maupun batin telah tertunaikan. Tak hanya itu kebahagiaan yang dirasakan juga tatkala setiap individu melakukan ketaatan penuh dengan mengharap ridho dari Allah SWT semata.

Untuk itu

Kembalinya Islam memimpin peradaban tentu menjadi tujuan bagi siapa saja yang merindukannya, melihat bagaimana sepak terjang Peradaban Islam yang dahulu pernah berjaya pada masanya yang mampu melahirkan generasi generasi unggul dan berkelas.

Tentu upaya penerapan Islam secara kaffah membutuhkan generasi muda yang berjiwa pemberani disertai dengan ketaatan pada Allah SWT agar tegak dimuka bumi ini.

Wallahu' alam bissawab