-->

Sistem Demokrasi Penyebab Tidak Adilnya Hukum di Negeri Ini

Oleh : Novida Balqis

Penamabda.com - Dilansir dari news.detik.com (11/06/2020), jaksa menuntut dua orang penyerang Novel Baswedan dengan hukuman 1 tahun penjara. Menurut jaksa, kedua terdakwa hanya ingin menyiramkan cairan keras ke tubuh Novel Baswedan dan tidak sengaja menyiram ke wajah Novel.

“Bahwa dalam persidangan, terdakwa tidak pernah menginginkan melakukan penganiayaan berat. Terdakwa hanya akan memberikan pelajaran kepada saksi Novel Baswedan dengan melakukan penyiraman cairan air keras ke Novel Baswedan ke badan. Namun mengenai kepala korban. Akibat perbuatan terdakwa, saksi Novel Baswedan mengakibatkan tidak berfungsi mata kiri sebelah hingga cacat permanen,” ucap jaksa. (news.detik.com, 11/06/2020)

Dari berita diatas kita dapat melihat ketidakadilan dalam hukum di negeri ini. Hanya karena beralasan menyiram air keras tanpa sengaja pun hukuman jadi ringan hanya 1 tahun lamanya. Padahal korban mengalami kebutaan seumur hidup. Jelas, hukum ini sama sekali tidak adil seperti apa yang dialami korban. Jika alasannya tanpa sengaja, tentu hal ini aneh. Karena terdakwa jelas menyebut bahwa ia akan menyiram tubuh/badan Novel Baswedan. Tentu alasan tersebut berarti ia sengaja menyiram Novel Baswedan walaupun pada akhirnya tidak mengenai tubuhnya, justru mengenai wajah Novel.

Sehingga alasan “tidak sengaja” bukanlah alasan yang tepat. Sekaligus hukuman yan diberikan jaksa juga tidak tepat. Seharusnya hukuman yang diberikan pada terdakwa adalah hukuman yang berat. Karena jelas sengaja ingin menyiram air keras pada tubuh Novel. Sebab tubuh adalah organ penting bagi manusia. 

Apapun alasannya, tidak tepat jika tubuh menjadi sasaran penyiraman air keras.
Lalu, mengapa hukuman yang diberikan terdakwa hanya 1 tahun saja? Ada kemungkinan penyebab jaksa memberi hukuman ringan pada terdakwa. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa terdakwa memberi suap kepada jaksa dan hakim. Hal ini biasa terjadi di sistem demokrasi seperti saat ini. Biasanya suap diberikan kepada hakim untuk dapat memperingan hukum yang ditimpakan kepada terdakwa yang memberi suap, ataupun tidak memberikan hukuman sama sekali. 

Dapat kita lihat, bahwa hanya sistem demokrasilah yang menghalalkan kecurangan dalam segala hal untuk meraih keuntungan pribadi. Seperti contoh kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan. Terdakwa bebas menyelamatkan dirinya hanya dengan memberi suap kepada pihak yang memberi keputusan hukum. Sehingga hukuman yang diberikan menjadi tidak sesuai bahkan tidak adil baik bagi korban maupun bagi terdakwa sendiri. Sehingga sistem demokrasi ini sangat tidak cocok diterapkan di negeri yang mayoritas beragama Islam ini.

Sebab Islam mengharamkan kecurangan semacam ini. Dan melarang suap dan mengharamkan suap. Sedangkan demokrasi justru menghalalkan suap dan menghalalkan kecurangan merajalela. Itulah bobroknya sistem demokrasi yang saat ini diterapkan.  Sebagaimana hadits berikut :

Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata : Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Laknat Allah kepada pemberi suap dan penerima suap.”
(HR. Ahmad, no. 6984; Ibnu Majah, no. 2313. Hadits ini dinilai sebagai hadits shahih oleh Syaikh al-Albani dan Syaikh al-Arnauth)

Dari hadits diatas, jelas bahwa suap haram dalam Islam. Sehingga kita sebagai umat Muslim harus menjauhi praktek suap tersebut, dan menjauhi hukum yang menghalalkan suap. Mirisnya, sistem demokrasi menghalalkan dan membolehkan praktik suap tersebut. 

Sehingga, sebagai umat Muslim kita wajib mengganti sistem kufur tersebut dengan sistem yang berasal dari Islam.
Hanya sistem Islam yang berasal dari ajaran Islam. Sistem Islam cocok bagi seluruh umat dan seluruh umat beragama, apapun agamanya. Karena sistem Islam tidak melarang umat lain untuk memeluk agamanya sendiri. Namun, seluruh sistem negara berdasarkan pada sistem Islam. Dan sistem Islam terbukti dapat mensejahterakan seluruh umat beragama selama lebih dari 13 abad lamanya. Sejak Rasulullah menerapkan sistem ini pada seluruh umatnya. Dan pada sistem Islam inilah, insya Allah keberkahan akan mudah didapatkan.

Wallahu A’lam